BERTUHAPOS.COM, PEKANBARU – DPD RI Insiawaty Ayus mengatakan Balai Latihan Kerja (BLK) di Dumai tidak pernah dikelola secara baik oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Riau.
“Bisa kita buktikan, Balai Latihan Kerja yang ada di Dumai itu cuma jadi sarang ular dan sarang hantu. Harusnya ditempat itu tenaga kerja diberdayakan,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Sabtu (13/12/2014).
Satu lagi catatan yang tidak sehat, menurut Ayus, BLK Dumai itu dibangun dengan biaya Rp. 17 milyar. Tidak bisa terpenuhinya tenaga kerja ahli untuk industri atau usaha di Riau. Dirinya menegaskan ada anggaran APBD untuk pengelolaan sertifikasi standarisasi profesi untuk tenaga kerja.
“BLK itu dibangun bukan tanpa mobiler. Bahkan tenaga kerja yang diusirpun seharusnya ada tempat tidurnya di BLK itu. Sekarang mana itu semua,” katanya.
Tantangannya Disnakertransduk kedepan harus bisa merangkul lembaga sertifikasi swasta agar bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk memberikan standarisasi profesi kepada tenaga kerja Riau. Bahkan seharusnya sertifikasi ini harus masuk dalam tupoksi Disnakertransduk.
Sebelumnnya, Disnakertransduk Provinsi Riau Nazaruddin mengakui bahwa di Riau baru ada BLK yang tersebar dituga kabupaten kota di Provinsi Riau. BLK ini memang biasa digunakan untuk pelatihan dan pembinaan tenaga kerja.
“Di Riau kita sudah ada 3 balai latihan kerja, untuk pelatihan, pembinaan yang sudah kita lakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja,” ujarnya. (Melba)