BERTUAHPOS.COM — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terhadap potensi cuaca ekstrem yang mengancam sebagian besar daerah di Indonesia.
Menurut BMKG, ada 15 daerah telah dinyatakan dalam status siaga dan waspada.
Dari laman resmi BMKG, daerah-daerah yang harus mewaspadai cuaca ekstrem ini antara lain Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat.
Selain itu, termasuk juga Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua.
Semuanya masuk dalam daftar 15 provinsi yang perlu meningkatkan kewaspadaan atas potensi cuaca ekstrem.
Peringatan dini juga diberikan untuk wilayah Denpasar Bali, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung Jawa Barat, Semarang, dan Ambon Maluku terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
BMKG juga memprediksi kemungkinan hujan disertai petir di Bandar Lampung dan Bengkulu pada pagi-siang hari.
Kota-kota lain seperti Serang Banten, Yogyakarta, Gorontalo, Semarang, dan Surabaya diprediksi akan berawan pada pagi dan malam hari.
Sementara itu, untuk wilayah DKI Jakarta, diprediksi akan mengalami hujan berawan hingga hujan sedang pada pagi hingga siang hari, dan cerah berawan dengan kelembaban 80-90 persen pada malam hari, dengan suhu 24-30 derajat Celsius.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa potensi cuaca ekstrem ini bisa meningkat menjadi bencana dalam sepekan ke depan.
“Hal ini dipicu oleh adanya intervensi bibit siklon tropis di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia yang mempengaruhi wilayah Indonesia bagian selatan,” tuturnya.
Menurut analisis meteorologi, terdapat tiga bibit siklon tropis yang perlu diwaspadai, yaitu Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P.
Masing-masing bibit memiliki karakteristik dan potensi untuk berkembang menjadi siklon tropis pada berbagai kategori kekuatan.
“Dengan kondisi ini, masyarakat di daerah yang terkena dampak diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG demi keselamatan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem,” katanya.***