BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyebutkan dari total 23 persen terealisasi Anggaran Pendapatan Belanja Derah (APBD) Murni 2015, baru 21 persen dari anggaran itu yang sudah dikontrakkan.
Jika dibanding dengan total APBD Riau 2015, serapan anggaran ini belum mencapai separuh dari 10,7 triliun APBD Riau tahun ini yang realisasi. Dengan kata lain, aturan pemerintah pusat yang mengatakan bahwa pengajuan APBDP baru bisa dilakukan setelah realisasi APBD murni lebih dari 50 persen. “Tapi kami yakin pemerintah pusat bisa mengerti itu,” katanya.
Walau bagaimanapun, Andi Rachman mengaku bahwa Pemerintah Riau optimis, realisasi APBD akan sesuai target menjelang akhir tahun nanti. Namun Pengamat Ekonomi Riau, Peri Akri, melihat masalah realisasi APBD Riau rendah bukanlah hal yang harus disepelekan oleh Pemerintah Riau. Efeknya tidak tanggung-tanggung. Perputaran ekonomi Riau juga akan lumpuh.
“Kami melihat, pemerintah Riau harus cepat mengambil tindakan. Sisa waktu tidak lama lagi. Kalau ini tidak segera dibahas maka perekonomian Riau akhir tahun akan terkena imbasnya,” kata Peri.
Memasuki semester kedua, dengan serapan APBD Riau yang masih 23 persen, ibarat sinyal yang memberi tanda bahwa Pemerintah Provinsi Riau harus segera membahas masalah ini dengan semua stakeholder. Dia juga yakin, setelah Pemerintah Riau duduk bersama akan membuahkan solusi titik terang. Bagaimana perputaran ekonomi Riau bangkit kembali. (Melba)