BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bullying kepada keluarga pasien positif COVID-19 di Riau masih terjadi. Ini sangat miris. Namun fakta di lapangan belum semua mengerti bahwa setiap orang yang terinfeksi coronavirus, adalah korban. Mereka harusnya dapat dukungan, bukan cemoohan.
“Saya dapat informasi dari salah satu keluarga korban pasien positif COVID-19 yang telah meninggal. Keluarga ini masih dirundung stigma negatif dari warga setempat,” kata Jubir Percepatan Penanganan COVID-19 Riau, dr. Indra Yovi.
Kejadian ini sudah berulang-ulang di Indonesia termasuk di Riau. Menurutnya, tentu ini masalah yang harus disikapi bersama. Dia tidak menjelaskan secara rinci di mana kasus bullying terhadap keluarga pasien positif COVID-19 itu terjadi. Namun, ini menjadi bukti bahwa masih banyak warga yang terlalu fobia terhadap korban COVID-19.
Para warga pelaku bully ini tidak sadar bahwa Corona bisa menyerang siapa saja, termasuk keluarga yang membully. Harusnya mereka sadar bagaimana kalau situasi dan kondisi itu menyerang keluarga mereka.
Bullying yang dialami oleh keluarga korban COVID-19 hingga kini tentulah menyisakan luka mendalam. Kesedihan ditinggal pergi oleh salah satu anggota keluarga mereka, seharunya mendapat dukungan moril bagi keluarga yang ditinggalkan agar bisa sabar dalam menghadapi ujian. Namun perilaku yang mereka terima justru sebaiknya.
“Itu (bullying) sebuah tindakan kejahatan menurut saya. Apalagi itu dilakukan kepada keluarga yang dirundung kesedihan. Bagaimana tanggung jawab semua pihak untuk menjaga agar tidak terjadi stigma negatif itu. Ini keterlaluan,” jelasnya.
(bpc3)