Kesedihan ratusan para pedagang Pasar Cik Puan tak mampu disembunyikan. Bagaimana tidak, musibah yang melanda menelan banyak kerugian materi. Ada yang baru meminjam uang puluhan juta untuk membeli barang, namun hilang seketika. Ada juga dari dua kios, hanya bisa menyelamatkan satu kios saja.
BERTUAHPOS.COM (BPC) PEKANBARU – Musibah yang melanda Pasar Tradisional Cik Puan Pekanbaru menelah kerugian materi yang cukup besar. Para pedagang pun tak mampu menyembunyikan kesedihan yang mendalam, apalagi dalam hitungan hari akan tiba hari Raya Idul Fitri.
“Kami baru masukkan barang harian, baru menstok barang untuk persiapan lebaran. Pastilah penjualan akan meningkat, makanya kami stok barang. Hari mau lebaran, baru siap belanja kondisi seperti ini pula,†ungkap Yuni (23) yang tak mampu menahan linangan air matanya.
Dijelaskannya, semula Ia tak mengetahui terjadinya kebakaran. Sesaat setelah terjadi kebakaran tetangganya memberi tahu perihal kebakaran tersebut. Yuni merupakan salah satu pedagang barang harian di Pasar Cik Puan.
‘’Tetangga saya berteriak, Yuni pasar terbakar dan saya pun langsung pergi kepasar buat melihat dan menyelamatkan barang-barang saya. Tapi setibanya disini, kios kami yang terletak di tengah-tengah sudah rata oleh api,” ujar Yuni seraya terbata-bata kepada Bertuahpos.com.
Dari informasi yang di rangkum Bertuahpos.com, api yang membakar pasar tersebut diduga berasal dari toko yang berada di tengah pasar. Namun belum ada kepastian dari mana asal mula api dan apa penyebabnya.
Sementara itu, Amir Sarifudin (29) salah satu pemilik kios toko emas yang berada paling depan berhasil menyelamatkan barang dagangannya. “Untung api belum sampai kedepan, jadi saya masih bisa menyelamatkan barang dagangan saya,” ujarnya.
Tapi, tambah Amir, Ia merasa kesal dan prihatin karena banyak pedagang Pasar Cik Puan yang baru siap mencari modal pinjaman baik ke koperasi, pinjam ke bank, hingga pinjam kesana kemari dengan nilai puluhan juta guna menambah stok dagangan menjelang hari Raya Idul Fitri.
“Sedih, contohnya saja adik saya yang baru saja meminjam uang ke Bank sekitar 50 juta buat tambahan modal malah hangus terbakar. Mana seminggu lagi mau lebaran,”keluhnya.
Ipit pedagang pakaian yang memiliki 2 kios, hanya berhasil menyelamatkan 1 kios dagangannya. Sedangkan kiosnya satu lagi habis di lalap api. “Alhamdulilah saya dan keluarga bisa menyelamatkan dagangan saya walau satu kios. Sama seperti tahun lalu, cuma satu kios yang bisa diselamatkan,” katanya.
Kini para pedagang berharap uluran bantuan dan reaksi cepat pemerintah. “Kepada pemerintah dan instansi terkait agar dapat memberi bantuan dan segera membangun tempat mata pencaharian kami,†sebut Yuni. (arie)
Â