BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Australia telah memutuskan untuk mengambil langkah berani menghadapi situasi pandemi Covid-19—seiring banyak negara memutuskan beralih dari pandemi ke endemi.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, sejumlah pemimpin politik di Negeri Kanguru menginginkan fase hidup baru, yakni berdampingan dengan Covid-19.
Pemerintah di negara itu telah menganggap, “bahwa virus ini sama dengan flu biasa.” Namun, keputusan akan dikeluarkan setelah pemerintah melakukan pertemuan dengan para pakar kesehatan.
Pemerintah Australia sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan kabinet nasional negara bagian dan pimpinan federal terkait rencana pemindahan fase dari rencana respon pandemi nasional.
Negara ini juga sudah meringankan ketentuan karantina bagi orang kembali, termasuk telah membuka bandara untuk pintu masuk internasional. “Jadi kami cukup banyak di fase D,” ujar Morrison Sabtu, 12 Maret 2022, mengutip Reuters.
Selanjutnya, pemerintah akan segera memberlakukan pembatalan syarat isolasi untuk mereka yang berkontak erat dengan pasien Covid-19. Oleh sebab itu, masukan dan saran dari para ahli sangat diperlukan sebelum keputusan tersebut diberlakukan.
Morrison bahkan menyebut jika isolasi merupakan sebuah bisnis bagi staf yang kelaparan. “Kami yakin kami cukup bisa pindah ke Fase D sekarang, ada beberapa pengecualian untuk itu. Fase D, berarti harus hidup dengan virus seperti flu,” katanya.
Australia Barat dan Northern Territory akan tertinggal satu bulan dari negara bagian timur, dalam menurunkan aturan pembatasan. Sementara itu, pejabat kesehatan di New South Wales, justru merasa khawatir tentang peningkatan varian sub-varian BA.2 baru dari Omicron.
Para pakar kesehatan di New South Wales merasa khawatir jika varian tersebut bisa membawa dua kali lipat kasus harian pada akhir Maret 2022 ini. Angka terbaru kasus Covid-19 di wilayah tersebut mencapai 15.000 kasus. (bpc2)