BERTUAHPOS.COM – Pada 2013 lalu, Balai Arkeologi Medan melakukan penggalian di sekitar Candi Muara Takus di XIII Koto Kampar, Riau, untuk keperluan penelitian. Dari aktivitas penggalian tersebut, ditemukan 10 benda cagar budaya.
Adapun 10 benda cagar budaya hasil temuan tersebut berupa, vajra (berupa tongkat logam); lapik arca berbentuk yoni; angkusa (sangku); lempengan perunggu berbentuk ganapati; lapik arca; arca dewi.
Selain itu juga ditemukan benda berbentuk fragmen lapik arca dan kaki arca; sebuah lingkaran berbahan logam; cermin berlapis emas; dan fragmen logam dari temuan permukaan.
Benda hasil temuan tersebut lalu diserahkan ke BPCB Batusangkar, Sumatera Barat (Sumbar), yang juga menaungi wilayah Riau dalam pelestarian cagar budaya.
“Kini, 10 benda cagar budaya—yang ditemukan dari aktivitas penggalian tersebut—telah diserahkan ke Pemprov Riau,” kata Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV, Jumhari.
Serah terima 10 koleksi hasil temuan arkeologis dilakukan karena keterbatasan fasilitas pihaknya, termasuk ruang penyimpanan, sumber daya manusia, dan laboratorium. Tujuan lainnya untuk memastikan temuan-temuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.
Jumhari juga menyebut, bahwa serah terima 10 benda cagar budaya ini telah disepakati dalam musyawarah beberapa waktu lalu.
Selain itu, BPCB Batusangkar juga menunggu kesiapan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar untuk menerima benda-benda temuan tersebut, yang merupakan bagian penting dari kebudayaan Kabupaten Kampar.
“Berdasarkan diskusi dan kesepakatan bersama, alangkah baiknya temuan-temuan tersebut diserahkan kepada pihak yang sudah siap untuk melakukan pemeliharaan dan perawatannya,” katanya, dan berharap temuan-temuan lain juga dapat ditindaklanjuti.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, Zamhur, mengakui bahwa mereka belum punya museum untuk menyimpan koleksi benda-benda bersejarah itu. Dia berharap pihaknya dapat segera membangun museum khusus untuk benda-benda cagar budaya, khususnya untuk Muara Takus.
Adapun 10 benda hasil temuan merupakan peninggalan bersejarah yang menyimpan kisah penting dalam peradaban bangsa Melayu Riau. Kehadiran benda ini begitu signifikan sebagai bukti tentang peradaban masa lampau di kawasan Candi Muara Takus.
“Setelah hampir 11 tahun sejak temuan bersejarah ini ditemukan, banyak tahapan telah dilalui dan banyak pihak telah berjasa dalam upaya melindungi, memelihara, dan memberikan interpretasi kesejarahan dan fungsi dari temuan ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen.
“Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak. Pada saat ini, benda-benda hasil temuan di sekitar Candi Muara Takus pada tahun 2013 diserahkan kepada Dinas Kebudayaan Riau. Ini menjadi bukti dan menambah wawasan kebudayaan, pendidikan, serta penguatan nilai kesejarahan peradaban, khususnya tentang Candi Muara Takus itu sendiri,” ujarnya.***