BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – PT Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang fokus pada perdagangan dan komersial, mengungkapkan bahwa sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hanya menyediakan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.
Hal ini sebagai tanggapan terhadap kabar bahwa salah satu SPBU di Jakarta Barat telah berhenti menjual Pertalite, beralih ke Pertamax Green 95 dengan harga Rp13.900 per liter.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengungkapkan bahwa permintaan akan Pertamax Green mengalami peningkatan, meskipun belum signifikan.
Hal ini mendorong Pertamina untuk meningkatkan ketersediaan BBM dengan RON 95 dan etanol 5% di beberapa wilayah sesuai permintaan pasar.
“Perusahaan tetap akan menjual Pertalite sesuai dengan penugasan pemerintah sebagai jenis BBM khusus penugasan (JBKP),” jelasnya.
Pengembangan outlet Pertamax Green 95 merupakan bagian dari upaya Pertamina dalam mendukung dekarbonisasi menuju emisi nol bersih (NZE).
Sebelumnya, Pertamina merencanakan konversi Pertalite menjadi Pertamax Green 92 mulai 2024, dengan kenaikan harga yang kemungkinan sama dengan Pertalite, sekitar Rp10.000 per liter.
Namun, Menteri BUMN Erick Thohir membantah rencana penghapusan Pertalite pada 2024, menyatakan bahwa Pertamina mengkaji skema untuk efisiensi dan ramah lingkungan, termasuk produksi Pertamax Green 92.***