Tak satu pun tahu kapan pandemi covid-19 akan berakhir. Inovasi menjadi keniscayan bagi pelaku UMKM agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi.
BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI — Pagi itu seiring terbitnya matahari, sejumlah kaula muda dan orang tua mendatangi warung pojok kecil di Birugo.
Ini adalah warung nasi. Namanya F3 Nasi Bungkuih Daun. Lokasi kedai nasi ini tak jauh dari batas Kota Bukittinggi. Persisnya di Jalan Sudirman depan Pusat Oleh-oleh Ummy Aufa Hakim, Kota Bukittinggi.
Pemandangan pagi itu, sama seperti biasanya. Pemilik warung F3 Nasi Bungkuih Daun itu, Roni, tengah sibuk melayani pembeli yang datang.
Kebetulan, hari itu pesanan nasi bungkus lagi banyak. Beberapa kurir mengenakan jaket Ojol juga terlihat mengantre untuk mengambil pesanan. Lalu pergi.
“Sejak pandemi covid-19, saya mengakali jualan Nasi Bungkuih Daun saya dengan cara delivery order dengan memakai jasa kurir online. Bisa COD juga lho,” ungkap Roni Novendra (43) asal Payakumbuh dengan senyum sumringah.
Roni, terpaksa harus memutar otak untuk mengakali situasi saat ini agar tetap bisa berpenghasilan, guna untuk mengatasi kondisi ekonomi keluarga yang kembang kempis.
Sangat ini, Kota Wisata Bukittinggi memang lagi tren dengan kuliner yang satu ini. Nasi bungkuih duan (Nasi bungkus daus) dan minuman teh talua tapai (teh telur tapai).
Bagi Roni dalam situasi seperti ini, berinovasi dengan kuliner merupakan keniscayaan. Sebab tak ada satupun yang tahu kapan wabah ini berakhir.
“2 tahun yang lalu juga buming teh telur pinang. Hampir di setiap sudut di kota ini ada yang jual,” katanya bertutur.
Menu khas makanan dari F3 adalah nasi bungkus daun, nasi sup dan minuman seperti teh telur yang spesial, yaitu teh telur pandan. Masyarakat di sini menyebutnya dengan teh talua pandan, minuman ini memiliki aroma yang khas wangi pandan, cocok dinikmati saat sore hari.
“Memang sejak masa pandemi 2020 lalu hingga 2021 ini ekonomi penjual makanan sangat terganggu. Maka kami akali dengan cara online. Alhamdulillah hasilnya cukuplah buat makan dan menyekolahkan anak anak kami,” kata Roni.
Kedai Nasi Bungkuih Daun F3 ini mulai buka dari pukul 08.00 WIB pagi hingga pukul 20.00 WIB pada malam hari, sangat banyak dikunjungi oleh kaula muda dan orang tua dengan tetap menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.
“Kadang kami dengan santun mengingatkan pembeli, lai ado masker, kok indak di awak lai ko ha (apakah ada masker, jika tidak di sini ada jual masker,” ungkapnya.
“Harapan kami sama dengan harapan banyak masyarakat, bagaimana wabah ini segera berlalu dan ekonomi kembali pulih. Kita semua telah merasakan dampak dari covid-19,” harapnya. (bpc19)