BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pencapresan Giring untuk Presiden 2024 dianggap tidak rasional.
Menurutnya, peforma Giring masih jauh dari Grace dan Raja Juli. Sebab itu, dia mempertanyakan rasionalitas PSI mengurung Giring, “Kenapa nggak Grace atau Raja Juli?” ungkapnya, Jumat, 28 Agustus 2020, seperti dikutip dari Republika.
Baca: Giring untuk Presiden 2024, Ernest: Gimik!
Dalam pandangannya, dengan kondisi PSI yang tidak lolos ke Senayan, mengusung Giring di 2024 seperti ‘mimpi’ untuk jadi presiden. Se-abu-abunya politik tetap harus ada ukuran rasional dan kalkulasi jelas. Namun itu tidak masuk dalam pola yang diusung PSI.
Baca: Giring untuk Presiden 2024, Warga: Biar Sajalah!
“Makanya karena dianggap tidak rasional, karena dianggap tidak ada kalkulasi yang terukur, di-bully, ya semacam kegenitan politik gitu ya, sebatas ingin mendapatkan perhatian publik supaya PSI ini tetap menjadi perbincangan dengan membuat manuver politik yang tidak biasa. Nggak biasanya ya mustahil, kan gitu,” ujarnya.
Baca: Pasang Baliho, Giring: Terima Kasih Pak Jokowi
Langkah PSI yang menyorongkan Giring sebagai capres 2024 tidak lain merupakan upaya PSI untuk menciptakan diferensiasi politik. Menurutnya dalam teori komunikasi politik upaya tersebut terbilang cukup efektif.
“Minimal untuk menyampaikan pesan bahwa PSI tetap ada, tetap ramai. Kan di politik itu salah satunya adalah tetap menjaga dan merawat bagaimana publik membicarakan salah satu topik politik tertentu kan,” jelasnya. (bpc2)