BERTUAHPOS.COM — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Geoinformatika, bekerja sama dengan PT. Urban Spasial Indonesia, mengembangkan dan menerapkan teknologi Light Detection and Ranging atau LiDAR untuk pemetaan kebencanaan hidrometeorologi.
Menurut, Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN, M. Rokhis Khomarudin, kerja sama ini akan fokus pada pemetaan untuk membuat digital elevation model (DEM) dengan teknologi LiDAR.
Teknologi ini merupakan metode penginderaan jauh yang menggunakan cahaya laser untuk mengukur jarak, menghasilkan data model permukaan digital dengan resolusi tinggi.
“Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin topan, badai, gelombang badai, dan hujan deras, dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, kehilangan nyawa, dan degradasi lingkungan. Memahami dan memetakan peristiwa ini dengan akurat sangat penting untuk strategi manajemen bencana yang efektif dan efisien,” kata Rokhis.
Teknologi LiDAR Dukung Manajemen Banjir di Pesisir
Teknologi LiDAR diharapkan dapat meningkatkan manajemen bencana hidrometeorologi, khususnya dalam mendukung manajemen banjir pesisir. Rokhis mengungkapkan bahwa BRIN memiliki kerja sama yang cukup besar dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk kegiatan monitoring banjir di Pantura Jawa.
Data LiDAR akan mengisi kekurangan data yang ada, dimana resolusi spasial DEM Nasional saat ini paling tinggi berada di angka 8,25 meter. “Dengan menggunakan LiDAR, kita bisa mendapatkan data resolusi spasial yang lebih tinggi, sehingga mampu memodelkan banjir dengan lebih teliti,” jelasnya.
Rokhis juga berharap riset ini akan berkembang dengan baik, tidak hanya dalam pembuatan digital elevation model, tetapi juga pemodelan spasial lainnya. Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan kementerian, lembaga, dan perusahaan swasta dalam kegiatan riset ini.
Direktur Utama PT. Urban Spasial Indonesia, Ramadhan Adi Pratama, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam penelitian, yang merupakan ujung tombak keberhasilan suatu negara. “Saya berharap kerja sama ini menjadi awal yang baik dalam penelitian dan pemanfaatan data geospasial untuk kebencanaan,” katanya.***