BERTUAHPOS.COM — Ustaz Koh Dennis Lim menyampaikan kritik keras terkait dugaan keterlibatan oknum aparat dalam praktik judi online. Ia mengungkapkan adanya perlindungan dari pihak yang seharusnya menegakkan hukum, di tengah merebaknya kasus judi online di Indonesia.
Ustaz Dennis, yang merupakan mantan bandar judi, menjelaskan bahwa praktik ini didukung oleh oknum aparat yang memberikan perlindungan.
Ketika pemain memenangkan taruhan besar, bandar menghubungi ‘pelindung’ mereka untuk melakukan penggerebekan, sehingga pemain tidak sempat mencairkan kemenangan.
“Judi online berkembang karena ada pihak yang melindungi. Ketika pemain menang besar, langsung digerebek sebelum uang bisa ditarik. Bandar selalu di posisi menang,” ujarnya dalam podcast Cerita Untung dikutip Kamis, 14 November 2024.
Menurutnya, sejak 2007, banyak bandar judi online memindahkan operasinya ke luar negeri, terutama Kamboja, demi menghindari pengawasan hukum Indonesia. Negara tersebut dianggap lebih aman karena adanya perlindungan dari pihak tertentu.
Selain itu, Ustaz Dennis menyebut banyak warga Indonesia, terutama lulusan SD hingga SMA, direkrut secara ilegal menjadi admin judi online di luar negeri, seperti Kamboja dan Thailand, dengan iming-iming gaji besar. Namun, kenyataannya mereka kerap menjadi korban perdagangan manusia.
Ustaz Dennis juga membeberkan cara para bandar judi beradaptasi cepat saat situs mereka diblokir. Mereka sudah mempersiapkan banyak situs cadangan dan segera memberitahu pemain jika ada situs yang diblokir, membuat upaya pemerintah mengejar-ngejar tanpa henti.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus bertindak serius dalam memberantas judi online. “Selama masih ada oknum yang melindungi, judi online akan terus merajalela. Pemerintah harus bertindak tegas, tidak hanya kepada pelaku kecil, tetapi juga kepada jaringan besar di baliknya,” tegas Ustaz Dennis.***