BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Para ilmuan mungkin telah satu langkah lebih dekat untuk menemukan planet yang dapat mendukung kehidupan manusia di alam semesta ini.
Melalui konfrensi pers pada Rabu sore waktu setempat, NASA mengungkapkan Spitzer Space Telescope telah menemukan ‘satu sistem dari planet yang berukuran seperti bumi’ yang mengelilingi satu bintang. Tiga dari tujuh planet ini berada di zona yang dapat dihuni, area sekitar bintang induk dimana bebatuan planet sebagian besar berkemungkinan mengandung cairan air.
Penemuan ini membuat senang para peneliti, yang mengeluarkan makalah tentang penemuan hari ini di jurnal Nature, karena planet-planet seperti bumi ini tidak belum ditemukan dalam jumlah banyak. Kumpulan planet mengelilingi sebuah Ultra-Cool, cahaya merah kerdil seukuran Jupiter yang disebut TRAPPIST-1 memiliki tiga planet yang bisa dihuni, sehingga rasio peluang bahwa salah satunya bisa digunakan untuk kehidupan.
Air belum ditemukan di planet-planet tersebut, dimana sebanyak 40 tahun cahaya jauhnya, peneliti sedang berada di titik nol badan luar angkasa untuk meneliti lebih jauh tentang mereka (red. Planet). Itu termasuk pembelajaran tentang atmosfer di sekitar planet- planet tersebut, untuk mencari elemen yang berhubungan dengan kehidupan.
“Penemuan ini bisa menjadi bagian signifikan dari sebuah puzzle dalam menemukan lingkungan yang kondusif untuk ditempati. Jawaban pertanyaan dari “Apakah kita sendiri?” adalah penelitian yang paling di prioritaskan dan penemuan banyaknya planet seperti ini untuk pertama kalinya dalam zona yang bisa dihuni menentukan langkah selanjutnya untuk mencapai tujuan,” ujar Thomas Zurbuchen, Asosiasi Administrator dari badan Science Mission Directorate di Washington, seperti dikutip dari dailydot.
Ketiga planet yang bisa dihuni itu adalah TRAPPIST-1e, 1f serta 1g dan para ilmuwan berpendapat yang berada di tengah-tengah, TRAPPIST-1f, lebih memungkinkan untuk menjadi tempat hidup, walaupun ini lebih sedikit dingin dari pada Bumi. Planet- planet tersebut lebih dekat dengan cahaya kerdilnya dibanding planet lainnya dalam sistem tata surya kita, tetapi mereka masih cukup dingin untuk air dalam bentuk cairan.
Teleskop Spitzer meneliti TRAPPIST-1 selama 500 jam pada Oktober 2016, dan banyak pelajaran yang direncanakan. (MAO)