BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Awas, pelaku kejahatan siber biasanya akan memanfaatkan momentum lebaran untuk mendapat keuntungan. Warga diminta untuk selalu waspada terhadap segala bentuk bujuk rayu yang menjanjikan keuntungan.
Perusahaan keamanan siber, Kaspersky mencatatkan pada kuartal I/2020 sebanyak 25,7% pengguna komputer di Indonesia hampir terpengaruh oleh ancaman berbasis web.
Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky, Dony Koesmandarin menjelaskan, ancaman penjelajah web adalah metode utama untuk menyebarkan program berbahaya, seperti mengeksploitasi kerentanan di peramban dan plugin mereka (unduhan drive-by) dan rekayasa sosial.
Dia menerangkan angka statistik itu sebenarnya menunjukkan adanya perubahan positif karena kesadaran masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh terhadap tawaran keuntungan di balik penipuan. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya angka secara statistik lebih tinggi yakni mencapai 30,1%.
Angka statistik ini menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-46 di dunia dalam bahaya terkait berselancar di website. Meski demikian, perubahan yang lebih baik ini tidak melunturkan kewaspadaan orang-orang terhadap kejahatan siber, apalagi pada saat momentum Idul Fitri seperti saat ini.
“Selain ancaman web, hal lain yang perlu dipertimbangkan terutama saat memutuskan untuk berbelanja daring adalah keamanan sistem pembayaran Anda miliki. Pada 2019 saja, kami menemukan spesimen pertama malware keuangan seluler (Trojan-Banker.AndroidOS.Gustuff.a), yang menunjukkan peningkatan otonomi,” tutur Dony, seperti dikutip dari Bisnis.com. (bpc3)