BERTUAHPOS.COM, SIAK SRI INDRAPURA – Irhamsyah Purba (40), mengadu soal limbah dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kecamatan Mempura yang telah menggenangi kebun kelapa sawitnya kepada Ketua DPRD Siak beberapa hari lalu.
Menindaklanjuti laporan itu, Ketua DPRD Siak, Azmi melakukan inspeksi dadakan ke lokasi kebun Irham dan Kantor PDAM tersebut, Senin (1/3/2021).
Irham mengaku sudah enam tahun lebih hasil kebun sawitnya turun drastis. Penyebabnya bukan karena tidak dirawat namun karena genangan air limbah PDAM.
Dulunya, kebun seluas 2 hektare itu dapat menghasilkan 3 ton dalam satu bulan. Kini hanya 300 kilogram perbulannya.
“Ini (kebun sawit) harapan satu-satunya. Sudah berkali-kali kami mengadu ke pihak PDAM, tapi tak ada titik temunya,” kata Irhamsyah saat meninjau kebunnya bersama Ketua DPRD Siak.
Azmi turun bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Siak ke lokasi pembuangan limbah PDAM.
Pantauan di lapangan, limbah yang dibuang tersendat sehingga mengalir ke kebun Irhamsyah yang berada persis di samping PDAM.
Pembuangan limbah dibuat hanya berbentuk parit mengelilingi lokasi PDAM. Kedalamannya pun hanya 1 meter lebih.
Limbah berwarna coklat pekat ini menggenang dan merendam kebun sawit tersebut. Selain itu, nampak genangan air limbah juga hampir sampai ke kantor PDAM.
Ketua DPRD Siak Azmi sempat mengkhawatirkan limbah yang menggenangi kebun sawit Irhamsyah meluap hingga ke lahan warga lainnya.
“Yang dikhawatirkan itu, berdampak ke kebun warga lainnya. Maka itu, saya harapkan hal ini cepat ditanggapi agar tidak berimbas ke kebun warga sekitar,” kata Azmi.
Azmi mengatakan pihaknya akan terus mendorong pengelola untuk memperbaiki tempat pembuangan limbah tersebut.
“Saya juga berharap, pemerintah bisa mengupayakan ganti rugi kepada masyarakat akibat peristiwa ini. Dan soal ganti rugi ini, akan kita bicarakan dengan bupati,” kata Azmi.
Sementara Kepala Seksi SPAM Air Bersih Dinas PU Tarukim Kabupaten Siak, Amir Faizal mengatakan, upaya sementara yang akan dilakukan pihaknya membuat parit baru untuk pembuangan limbah dan menyedot limbah yang menggenangi kebun sawit warga tersebut.
“Penyedotan pakai mesin tinja. Lalu kita bikin parit baru. Insya Allah, secepatnya kita kerjakan,” kata dia. (bpc7/rls)