Tinjau Abrasi di Sungai Indragiri, Pj Gubri Siapkan Rencana Pembangunan Pakai Kaki Seribu

Abrasi di sungai Indragiri

Pj Gubri SF Hariyanto saat meninjau abrasi di Sungai Indragiri, Kota Rengat, Inhu, Minggu, 11 Agustus 2024 (Foto: BERTUAHPOS/MELBA)

BERTUAHPOS.COM — Pj Gubernur Riau SF Hariyanto menyempatkan untuk meninjau jalan longsor akibat abrasi di bibir sungai Indragiri sepanjang 50 meter.

Peninjauan ini dilakukan oleh Pj Gubri sebelum  menghadiri acara pesta rakyat pacu jalur Kampung Besar Seberang, Kota Rengat, Indragiri Hulu (Inhu), Riau, pada Minggu, 11 Agustus 2024.

SF Hariyanto melihat langsung bagaimana kondisi abrasi yang bahkan menghabiskan hampir setengah badan Jalan Sudirman di kota itu. Bahkan, abrasi telah merusak fasilitas umum lainnya seperti jembatan, termasuk rumah-rumah warga.

Menurut warga sekitar, abrasi di tepian Sungai Indragiri ini sudah terjadi sejak tahun 20 tahun lalu (2023). Turap-turap yang sebelumnya menjadi penyangga semakin tak bisa diandalkan. Bahkan beberapa turap ikut roboh karena abrasi.

Dampak dari abrasi sangat dirasakan di kawasan ini. Ruko dan rumah penduduk yang berada di pinggir Jalan Sudirman juga sering digenagi air saat pasang rob melanda.

“Air naik sampai ke jalan. Sehingga warga khawatir dengan keamanan ruko mereka,” kata Koko, salah seorang warga yang turut mengadukan persoalan abrasi ke Pj Gubri.

Masalah abrasi di Sungai Indragiri sudah menjadi persoalan beberapa puluh tahun belakangan. Kata Tokoh Masyarakat Kampung Besar Seberang, Rengat, Said Zulkarnain, hampir setiap kali pasang besar akan terjadi banjir, setelahnya pengikisan bibir sungai pun terjadi.

“Masyarakat di sini sudah banyak yang pindah, Pak Gubernur, karena rumah mereka runtuh dan hanyut akibat abrasi. Besar harapan kami Pak Gubernur dapat membantu,” katanya.

“Dari dulu, kami sudah sering ajukan proposal untuk perbaikan ke provinsi, tapi sampai sekarang belum terlaksana. Mudahan-mudahan kali ini tercapai,” tuturnya.

Pj Gubri SF Hariyanto, telah mendengarkan semua keluhan itu. Menurutnya, masalah abrasi pinggir sungai menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera III di bawah Kementerian PUPR.

Dia mengajak Pemkab Inhu dan pihak terkait mengatur jadwal pertemuan untuk membahas masalah ini dengan serius.

Selain itu, Pj Gubri mengusulkan agar Pemkab Inhil segera menetapkan status siaga darurat bencana alam tingkat kabupaten, dan ditindaklanjuti oleh Pemprov Riau dengan mengeluarkan status yang sama, sehingga bisa diajukan untuk dana Bantuan Tak Terduga (BTT) untuk perbaikan infrastruktur di pinggir Sungai Indragiri.

“Ini tak bisa dibiarkan. Harus ada tindakan cepat. Kalau tidak, longsor dari abrasi akan menenggelamkan rumah-rumah warga yang lain. Silahkan atur jadwal, nanti kita bahas bersama di Pekanbaru. Menurut saya harus dibangun pakai kaki seribu,” tuturnya.***

Exit mobile version