BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau, Syamsuar, secara terbuka mengakui bahwa Pemprov Riau menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi beras di wilayahnya.
Saat ini, Riau masih sangat bergantung pada pasokan beras dari provinsi tetangga untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Dengan demikian, Riau masih sangat jauh dari kemandirian beras, karena besarnya ketimpangan antara produksi dan kebutuhan masyarakat.
“Kami telah berusaha untuk memperluas produksi padi di Riau, tetapi salah satu kendala utama yang kami hadapi adalah kurangnya lahan yang tersedia,” katanya di Pekanbaru, Kamis, 2 November 2023.
Menurutnya, hal inilah menjadi salah satu faktor utama yang menghambat produksi gabah di Riau
Meskipun menghadapi kendala tersebut, Syamsuar memastikan bahwa tingkat ketahanan pangan di Riau tetap terjaga dengan baik.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas, Pemerintah Provinsi Riau fokus pada penggunaan benih berkualitas, perbaikan infrastruktur irigasi, rehabilitasi lahan pertanian, hingga peningkatan sarana distribusi.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, luas panen gabah selama tahun 2023 diperkirakan mencapai 51,82 ribu hektare, mengalami kenaikan sebesar 767 hektare atau 1,50 persen dibandingkan dengan tahun 2022.
Namun, produksi padi di tahun 2023 diperkirakan sebesar 209,19 ribu ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebesar 4,37 ribu ton GKG atau 2,04 persen dibandingkan dengan produksi padi tahun 2022 yang mencapai 213,56 ribu ton.
Sementara itu, produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk di tahun 2023 diperkirakan sekitar 120,06 ribu ton, mengalami penurunan sebesar 2,51 ribu ton atau 2,05 persen dibandingkan dengan produksi beras tahun 2022 yang mencapai 122,56 ribu ton.***