BERTUAHPOS.COM – Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Kabupaten Kampar mengalami peningkatan curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Meski demikian, volume air di Waduk PLTA Koto Panjang belum menunjukkan peningkatan signifikan dan tetap stabil. Berdasarkan data terbaru pada Selasa 5 November 2024, tinggi elevasi waduk tercatat masih di angka 74,08 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Elevasi ini bertahan sejak kemarin,” kata Dhani Irwansyah, Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang.
Meski belum mengalami kenaikan drastis, intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir berdampak pada elevasi dan debit air masuk (inflow) ke waduk yang perlahan meningkat sejak Sabtu 2 November 2024.
Dhani menjelaskan bahwa pada Sabtu pagi, sekitar pukul 04.00 WIB, elevasi tercatat di 73,98 mdpl dengan inflow sebesar 57,79 meter kubik per detik (m3/s), yang setara dengan debit air keluar (outflow). Hingga Selasa pagi, inflow tercatat meningkat menjadi 118,66 m3/s.
“(Elevasi) agak naik dari Sabtu ke Selasa. Tapi kita belum tahu perkembangan ke depannya, semua tergantung curah hujan,” jelas Dhani.
Saat ini, elevasi waduk masih berada di bawah Normal Water Level (NWL) yang ditetapkan sebesar 80,6 mdpl, dengan selisih sekitar 6,52 meter.
Posisi ini justru lebih dekat dengan batas bawah atau Low Water Level (LWL) di angka 73,5 mdpl, menunjukkan bahwa ketersediaan air masih tergolong rendah.
Menanggapi kondisi ini, Dhani menyebut bahwa kapasitas listrik yang dihasilkan PLTA Koto Panjang terpaksa dibatasi. Pola kerja turbin pun diatur sedemikian rupa untuk menjaga efisiensi operasional. Saat ini, hanya dua dari tiga turbin yang dioperasikan, sementara satu turbin tengah menjalani pemeliharaan tahunan atau overhaul.
“Satu atau dua turbin diproyeksikan berkapasitas 18 Megawatt (MW) di luar waktu beban puncak (LWBP),” ujar Dhani. Pada saat beban puncak, kapasitas dua turbin ini dapat mencapai 40 MW (2 x 20 MW).
Pembatasan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas operasi waduk dan menghindari beban berlebih, terutama saat inflow belum mencapai tingkat optimal.
BMKG dan pihak terkait akan terus memantau perkembangan elevasi air waduk sebagai langkah waspada untuk menghadapi perubahan cuaca yang bisa memengaruhi kapasitas listrik PLTA Koto Panjang.