BERTUAHPOS.COM — Spekulasi politik usai mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketum Partai Golkar terus mencuat. Namun, Golkar telah mengonfirmasi bahwa tak akan mencabut rekomendasi pencalonan kepala daerah yang telah diberikan oleh Ketum lama.
Tapi bagaimana dengan calon yang belum mendapatkan SK? “Siap-siap saja,” kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, kepada Bertuahpos.com, Selasa, 13 Agustus 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyatakan bahwa proses pencalonan kepala daerah tidak akan terganggu dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. “Dukungan terhadap para calon tetap dilanjutkan,” katanya.
Menurut Aidil, keputusan itu paling relevan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap Partai Golkar, setelah dihebohkan dengan mundurnya Airlangga. “Menurut saya, kecil kemungkinan. Bahkan tidak ada perubahan (terhadap dukungan Golkar ke para calon kepala daerah),” tutur Aidil Haris.
“Tapi, bagi calon kepala daerah yang belum menerima SK dari Golkar, pasti akan berubah agenda politik mereka. Karena harus menyesuaikan dengan Ketum yang baru, kan,” tambahnya.
Sementara itu, Ahmad Doli mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Partai Golkar telah menerbitkan surat rekomendasi pencalonan bagi 22 calon gubernur dan wakil gubernur, serta 321 pasangan calon di tingkat kabupaten dan kota.
Dukungan tersebut, menurutnya, bukan hanya keputusan Airlangga Hartarto secara pribadi, melainkan merupakan keputusan Golkar sebagai partai.
“Saya yakin teman-teman di DPP dan juga DPD provinsi, kabupaten, kota akan meresponsnya secara positif dan konstruktif, dalam rangka menjaga keutuhan dan soliditas Partai Golkar, terutama dalam menghadapi pilkada,” tambah Doli.
Doli menegaskan bahwa wakil ketua umum yang akan ditunjuk sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum tidak akan mengubah rekomendasi partai yang telah diberikan kepada para pasangan calon.
“Kami, para wakil ketua umum dan DPP, tetap satu barisan yang taat dan loyal terhadap institusi ketua umum serta institusi Partai Golkar,” pungkasnya.***