BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Jika “cebong-kampret” masih saja saling melakukan aktivitas bully, maka potensi berbagai masalah kejiwaan kemungkinkan besar juga masih akan terjadi.
Â
Hal ini diungkapkan oleh Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, Senin, 22 April 2019. seperti dilansir dari detikcom. Dia menyarankan perilaku saling bully sebaiknya segera dihentikan,” katanya.
Â
Menurut Reza, korban bully yang melampaui batas toleransi berpotensi akan menyebabkan seseorang menjadi frustasi. Risikonya pada korban bully bisa dilihat secara teori agresi. Dimana korban bully yang frustasi cenderung melakukan tindakan agresif untuk menyalurkan emosi dan perasaannya.
Â
Agresi adalah tingkah laku disengaja untuk tujuan mencelakakan individu lain atau lingkungan sekitar. Kecenderungan melakukan tindak agresi disebut dengan agresivitas. Agresi selama ini identik dengan tindak kekerasan yang melanggar hukum dan bersifat merusak (destruktif).
Â
“Agresi sebetulnya bisa dilakukan melalui pendekatan yang bersifat membangun (konstruktif). Bisa dengan menyalurkan energi kemarahan melalui tindakan yang berdampak baik untuk kesehatan dan lingkungan sekitar, seperti olahraga bersama,” jelasnya. (bpc3)