BERTUAHPOS.COM — Pemerintah memastikan akan memangkas kuota impor gula. Oleh sebab itu, sektor industri diharapkan seefisien mungkin dalam konsumsi gula kristal rafinasi.
Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kuota impor gula industri tahun 2024 ditetapkan sebesar 3,45 juta ton. Jumlah ini turun dari 2023 mencapai 3,61 juta ton.
Gula impor tersebut, berupa gula mentah, akan diolah menjadi gula kristal rafinasi untuk memenuhi kebutuhan produksi industri tertentu.
Brasil, sebagai negara utama pengekspor gula industri ke Indonesia, menjadi fokus impor. Pertimbangan Kemenperin dalam pemangkasan kuota ini didasarkan pada analisis tren kebutuhan gula kristal rafinasi dan ketersediaan di industri Tanah Air.
Menurut Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni, kebijakan ini untuk mengurangi biaya penyimpanan gula kristal rafinasi. Diharapkan produksi yang diserap industri dapat optimal.
“Kuota impor gula industri harus mampu memenuhi seluruh kebutuhan industri sepanjang tahun ini,” ujarnya seperti dilansir dari KONTAN, Kamis, 4 Januari 2024.
Pemerintah berkomitmen menjaga pasokan gula kristal rafinasi dan akan melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan impor.
Dalam menghadapi potensi kekurangan pasokan, pemerintah siap melakukan penambahan alokasi gula industri pada neraca komoditas perubahan.
Meskipun Kemenperin tidak merinci nama perusahaan importir, gula kristal mentah hasil impor akan didistribusikan kepada 11 pabrik gula rafinasi.
Dengan demikian, gula kristal rafinasi yang dihasilkan dapat diberikan kepada industri yang membutuhkan.
Adapun kebutuhan gula kristal rafinasi rata-rata berkisar 250-280 ribu ton per bulan. Kadang-kadang melonjak hingga 300 ribu ton saat Ramadan.***