BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – ‘Teriakan’ para petani karena tak bisa dapat pupuk bersubsidi, telah mencuri perhatian Menteri Pertanian, Andi Amran. Hal itu disebabkan karena mereka tak punya Kartu Tani yang jadi syarat agar mendapatkan pupuk bersubsidi.
Amran menemukan ada banyak petani — terutama di wilayah pegunungan hingga pendidikan rendah — yang bahkan tak dapat akses untuk menikmati pupuk bersubsidi. Mereka dalam kelompok ini juga sangat terbatas untuk memiliki Kartu Tani, bahkan tak terdata dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
Masalah ini sudah dibahas dalam pertemuan penting bersama dengan jajaran terkait di Kementan dan petinggi BUMN yang mengurus soal pupuk. “Ada hal yang tak sinkron. Pupuk tersedia 1 juta ton, tapi petani ‘berteriak’. Kita turun untuk memastikan masalah di mana. Ternyata Kartu Tani itu tak semua bisa menggunakannya,” kata Arman.
Dia juga mencermati adanya kemungkinan pihak ketiga yang sengaja memanfaatkan Kartu Tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, lalu dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Menurutnya, masalah ini akan teratasi, salah satunya dengan mempermudah regulasi agar akses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi lebih luas terbuka.
Amran mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan, bagaimana para petani yang tak memiliki Kartu Tani, tetap bisa mendapat pupuk hanya dengan KTP. “Asal dia masuk dalam kelompok tani,” ujarnya. “Artinya, jika dia petani, dia berhak untuk dapat pupuk.”
Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi juga sudah disampaikan para petani ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kali kesempatan saat kunjungan langsung, meskipun kuota subsidi sudah ditentukan. “Di lapangan masih banyak petani yang teriak, ‘Pak, Pupuk nggak ada’.”
***