BERTUAHPOS.COM — Fahfud MD berbicara soal politik uang atau money politics dan menyatakan bahwa peluang untuk pelakukan itu selalu ada.
Pernyataan ini dia sampaikan dalam menyikapi momentum pemilihan kepada darah yang sebenarnya lagi akan diselenggarakan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini mengatakan, baik Pilkada langsung, maupun Pilkada tidak langsung selalu ada peluang untuk melakukan politik uang.
“Yang membedakan hanya modelnya saja,” jelasnya dalam sebuah seminar secara virtual..
“Sama-sama ada money politics-nya, mau eceran atau mau borongan kan begitu, kan sama-sama tidak bisa dihindari.”
“Kalau pilihan langsung kepada rakyat itu money politics-nya eceran, kalau lewat DPRD itu borongan, bayar ke partai, selesai. Kalau ke rakyat seperti sekarang ini, bayar ke botoh-botoh, pada rakyat pakai amplop satu-satu,” katanya.
Mahfud juga menjelaskan pengalamannya saat menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi.
Menurut ada banyak sekali kecurangan yang terjadi dalam pemilihan kepala daerah, seperti menggunakan dana pemerintah untuk kepentingan politik hingga bermacam-macam tindakan kriminal lainnya.
“Karena hal itu pada waktu itu memang ada pemikiran soal kemaslahatan, sehingga tercetus Pilkada sebaiknya kembali ke DPRD,” katanya.
“Namun setelah itu, dalam prosesnya Indonesia memilih, pilkada digelar secara langsung dan dipilih oleh rakyat bukan DPRD, dengan pertimbangan sejumlah hal-hal positif yang didapat dari sistem tersebut,” ungkapnya. (bpc2)