BERTUAHPOS.COM – Rimba Satwa Foundation (RSF) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerja sama dalam menggelar pelatihan SMART Mobile dan Distance Sampling, selama 3 hari secara hybrid (offline dan online) di Dekotoz Villa Desa Binamang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, pada 2-4 Juli 2024.
Pelatihan SMART Mobile dan Distance Sampling berguna untuk meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan konservasi multispesies dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di wilayah operasi PHR WK Rokan di Provinsi Riau.
Adapun pelatihan ini diikuti oleh 15 peserta, terdiri dari seluruh anggota tim RSF, serta 2 Kelompok Pecinta Alam yakni Hipam, Duri Hijau, serta Founder dan staff lembaga Ibu Bumi Orangutan.
Seluruh peserta dipandu oleh Beno Fariza Syahri. Dia adalah praktisi SMART for Conservation dan Wishnu Sukmantoro, seorang praktisi gajah sekaligus Manager Program dari RSF.
Beno menjelaskan, SMART (Spatial Monitoring and Reporting Tool) merupakan sistem pemantauan berbasis spasial. Sistem ini dikembangkan untuk mendukung berbagai kebutuhan dalam perlindungan biodiversitas dan kawasan konservasi, melalui perencanaan, penyimpanan, analisis, dan laporan data.
“Dengan menggunakan SMART, data mengenai aktivitas pemantauan kawasan atau patroli hutan, baik data potensial, ancaman, maupun pengamatan biodiversitas dapat dikelola dengan baik, dan diakses lebih cepat untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi terkini dari suatu kejadian di dalam kawasan,” kata Beno.
Penggunaan SMART memungkinkan data patroli hutan akan lebih mudah dihimpun, baik yang berhubungan dengan potensi, penemuan satwa, maupun ancaman. Semuanya terukur dan terstandarisasi, sehingga evaluasi dan perencanaan dapat dilakukan lebih optimal.
Sedangkan, tujuan dari kegiatan ini diantaranya untuk meningkatkan pemahaman mengenai metode SMART Mobile System — sebuah fitur baru dari pengembangan sistem SMART yang telah ada. Sebelumnya tim patroli RSF telah menggunakan SMART berbasis desktop dengan menginput data secara manual.
Sementara, Wishnu, menerangkan bahwa Distance Sampling sederhananya adalah cara untuk membangun desain pengambilan sampling dengan menggunakan transek perpendicular dengan grid dan segmen, yang dibantu oleh software distance 7.2 untuk menghitung perjumpaan satwa atau tumbuhan, atau melalui pemantauan tidak langsung yaitu kotoran mamalia besar yang tujuannya untuk menentukan estimasi populasi dan sebaran.
“Korelasinya antara Distance Sampling dengan sistem SMART Mobile adalah strategi patroli dengan SMART Mobile itu sendiri. Tim akan diarahkan pada kegiatan pemantauan biodiversitas di transek perpendicular yang telah ditentukan sebagai jalur patrolinya, dengan panduan grid dan segmen. Tim dapat melakukan pemantauan satwa baik secara langsung atau melalui kotoran, dan data tersebut dikumpulkan melalui SMART Mobile,” jelas Wishnu.
Tahapan pelatihan ini tidak hanya berupa materi namun peserta juga melakukan simulasi patroli menggunakan SMART Mobile di sekitar lokasi pelatihan. Selama pelatihan tim patroli diberikan pemahaman tentang konsep dasar SMART, cara menggunakan fitur SMART Mobile, pengambilan data lapangan, input data, pengolahan data patroli, penulisan query, dan teknis lainnya dalam praktek patroli rutin dengan baik dan benar.
Dalam kerja sama RSF dan PHR yang didukung oleh Balai Besar KSDA Riau, pada periode Juli – Desember 2023, RSF telah melakukan berbagai kegiatan untuk isu konservasi multispesies terutama Gajah Sumatra, Harimau Sumatra dan Lutung Kokah.
Beberapa dampak dari intervensi itu — terutama 6 bulan terakhir — dari pemantauan tim patroli di lapangan tidak ditemukan kematian gajah di Balai Raja dan Giam Siak Kecil. Juga terpantau 8 kelahiran anak gajah baru, sejak tahun 2021.
Adapun beberapa perkembangan dari inisiatif ini adalah penambahan area agroforestri seluas 20,5 hektar. Dengan demikian, total keseluruhan area agroforestri menjadi 225 di daerah Pinggir, Balai Raja, Pematang Pudu dan Buluh Manis.
Corporate Secretary PHR WK Rokan Rudi Ariffianto mengatakan, bahwa program konservasi multispesies yang bekerja sama dengan RSF dan didukung BBKSDA Riau merupakan upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dengan berlandaskan kemitraan multi pihak.
Kegiatan pelatihan SMART Mobile dan Distance Sampling tersebut merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR untuk peningkatan kapasitas masyarakat di sekitar wilayah operasi.
“PHR memiliki komitmen yang kuat untuk merawat konservasi dan melestarikan alam bagi generasi penerus bangsa lewat program TJSL. Kami berharap program tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih luas, bagi masyarakat dan lingkungan di Provinsi Riau,” ujarnya.***