BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Perusahaan raksasa hutan industri APRIL menjadi perusahaan dengan penyumbang jumlah konflik terbesar di Riau sepanjang tahun 2016. Data yang dipaparkan oleh Scale Up, sepanjang tahun 2016 ada sebanyak 18 kasus yang terjadi di grup perusahaan ini.
Angka konflik di kawasan lahan milik April, jauh lebih tinggi dibanding data konflik yang tercatat di wilayah Asia Pulp and Paper (APP), yakni sebanyak 10 kasus. Sisanya disusul oleh perusahaan sawit lainnya di Riau.
Direktur Eksekutif Scale Up, Herry Octavian mengatakan tingginya angka konflik di kawasan perusahaan APRIL menjadi catatan buruk bahwa perusahaan raksasa HTI itu masih belum komit menjalankan bisnisnya tanpa membuat masalah.
Untuk di Riau sendiri potensi konflik dengan perusahaan itu memang sangat tinggi. Sepanjang tahun 2016 saja ada banyak masalah konflik yang terjadi antara masyarakat dan anak perusahaan APRIL, seperti RAPP, terutama terkait masalah penyerobotan lahan.
“Semakin tinggi jumlah konflik di tahun 2016 menandakan bahwa tidak ada hubungan harmonis antara APRIL dengan masyarakat. Dengan kata lain, hal ini seharusnya menjadi penyadaran bahwa ada potensi gesekan antar kedua belah pihak,” tambahnya.
Dia menambahkan, selain APRIL, APP perusahaan yang juga bergerak di sektor HTI tercatat menyimpan potensi konflik antarmasyarakat yang cukup tinggi. Sepanjang tahun 2016, ada 10 konflik yang terjadi di kawasan perusahaan ini.
Penulis: Melba Ferry Fadly