BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seorang pengamat kebijakan publik, Saiman Pakpahan, menyayangkan salah satu siswi penyandang tahfizh quran 30 juz tidak lulus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di MAN 2 Pekanbaru.
Saiman mengatakan, sebagai sekolah berbasis agama, MAN 2 Pekanbaru seharusnya bisa menerima siswi tersebut.
“MAN 2 Pekanbaru ini lembaga pendidikan yang ruhnya agama. Kalau dia sekolah nasionalis yang tidak mencirikan lembaga yang semangatnya agama, kejadian ini bisa ditoleransi. Tapi jika lembaga ini ruhnya agama, namun tidak berpihak kepada calon-calon yang agamais, ini sangat ironis, patut dipersoalkan,” tutur Saiman kepada bertuahpos.com, Rabu 9 Mei 2018.
Saiman menegaskan, seharusnya ada transparansi yang dilakukan pihak sekolah dalam penerimaan siswa-siswi didik baru.
“Tansparansi lagi-lagi, terhadap persoalan kebijakan dan nilai. Apa buktinya siswi ini tidak lulus? Tampilkan hasilnya. Kalau ada ujian, hasil ujiannya jangan disembunyikan. Kalau gak lulus apa yang membuktikan dia gak lulus?,” tegas Saiman.
Saiman menambahkan, harus ada yang bertanggung jawab dalam kejadian ini. Dirinya meminta agar ada tindakan yang diambil jika ditemukan adanya kejanggalan.
“Segera, ini lembaga pendidikan, kalau ada kongkalikong, orang yang bertangunggung jawab siapa? Kepala sekolahnya? Mau gak dia menjelaskan? Jangan-jangan diintervensi pemerintah? Kepala sekolahnya harus bertanggung jawab!” pungkasnya.
Seperti yang diketahui, setelah beredar di media online, belakangan diketahui siswa penghafal Alquran tersebut diluluskan pihak sekolah. BertuahPos mencoba mengkonfirmasi perihal tersebut, kenapa bisa terjadi. Namun berulang kali dikonfirmasi dan ditemui, pihak sekolah selalu berdalih Kepala Sekolah lagi rapat dan rapat. Sampai berita ini diturunkan, Kepala Sekolah belum bersedia ditemui. (bpc9)