BERTUAHPOS.COM — Anak merupakan titipan Allah SWT kepada kedua orang tuanya. Orang tua seharusnya mensyukuri nikmat itu karena dipercaya untuk membesarkan anak-anaknya.
Orang tua harus merawat, mendidik dan menyayangi mereka mestinya. Dengan harapan anak bisa menikmati perjalanan hidupnya sebagai anak yang sholeh atau sholehah dan mencapai kemandirian, yang akhirnya menjadi kebanggaan orang tua, agama, bangsa dan umat manusia.
Rasulullah SAW telah memberikan teladan kepada kita sebagai Muslim, bagaimana cara mendidik anak dengan benar, sesuai ketentuan syariat. Namun, ada banyak sekali orang tua yang kufur terhadap nikmat anak yang telah diberikan kepadanya.
Mendidik anak memang tidak mudah. Dalam perjalanannya, ada banyak rintangan dan ujian yang diberikan kepada orang tua, tapi sekali lagi, anak adalah amanah Allah, mendidik anak dengan benar merupakan kewajiban orang tua. Berikut beberapa tahapan mendidik anak ala Rasulullah SAW:
Tahap pertama – pada umur 0-7 Tahun. Rasulullah SAW memerintahkan untuk memanjakan, mengasihi, menyayangi dengan kasih sayang tiada batas tanpa adanya perbedaan sikap. Hendaknya tidak mendidik dengan cara pukulan jika mereka melakukan sebuah kesalahan, tapi cukup dengan menegur dan memberi tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Tahap kedua, umur 7-14 Tahun. Tanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab, seperti: Perhatikan urusan akhirat anak, baru urusan dunia. Mengajarkan disiplin untuk melaksanakan shalat tepat waktunya.
Ajarkan kepadanya tentang tanggung jawab, ketika mereka berbuat sesuatu yang melanggar maka harus siap untuk tanggung jawab. Seperti ketika mereka meninggalkan shalat 5 waktu, hendaknya orang tua memukul walaupun pukulan itu ada syarat-syaratnya. Serta mengajarkan anak laki-laki dan perempuan untuk tidur terpisah.
Tahap ketiga – umur 15-21 Tahun. Orang tua sebaiknya melakukan pendekatan yang bersifat perkawanan, diskusi dan membicarakan tentang sesuatu yang bersifat dapat merugikan dan sesuatu yang bermanfaat.
Tahap keempat – umur 21 Tahun lebih. Orang tua memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada anak-anak dengan memberikan kebebasan sehingga dapat menimbulkan percaya dalam dirinya dan mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. (mg7)