BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Rusia dipercaya telah memasok senjata untuk pemerintahan Khalifa Haftar membuat situasi di Libya semakin memanas.
Pasokan senjata dari Rusia ini sekaligus menembus larangan penjualan senjata kepada angkatan bersenjata pemerintahan Haftar.
Komando Militer Amerika Serikat di Afrika, Africa Command (AFRICOM) pada Jumat, 24 Juli 2020 kemarin membuka foto satelit yang menunjukkan bukti kehadiran senjata Rusia di Libya. Foto satelit menunjukkan pesawat angkut militer Rusia, termasul Il-6, mendarat di Libya membawa pasokan senjata untuk pasukan Haftar.
Semua pasokan tersebut dikirimkan oleh kontraktor militer swasta Rusia, Wagner Group.
“Pencitraan satelit menunjukkan keterlibatan Rusia cukup luas,” kata Brigadir Jenderal Angkatan Darat AS Gregory Hadfield, wakil direktur intelijen AFRICOM, dikutip dari Aljazeera, Sabtu 25 Juli 2020.
“Mereka terus berupaya mendapatkan pijakan di Libya,” tambahnya.
Pasokan senjata Rusia yang terekam citra satelit adalah pertahanan udara, truk, mobil lapis baja. Semua peralatan tersebut menunjukkan pasukan Haftar kini memiliki kemampuan untuk melakukan serangan.
Sejak kejatuhan Muammar Gaddafi pada tahun 2011, Libya jatuh dalam kekacauan dan perang saudara tak berkesudahan.
Kini, negeri itu memiliki dua pemerintahan yang terlibat perang satu dengan yang lain. Pertama, ada pemerintahan yang diakui PBB, Government of National Accord (GNA).GNA menguasai ibukota Tripoli dan daerah bagian barat laut. Selain diakui PBB, GNA juga didukung oleh Turki.
Sementara, di daerah Benghazi dan bagian timur, ada pemerintahan Libyan National Army (LNA), dengan komandan Khalifa Haftar. Meski tak diakui dunia internasional, LNA didukung oleh Uni Emirat Arab, Mesir, dan Rusia.
Keadaan semakin memanas saat Turki dan Mesir berencana menerjunkan pasukan militer untuk memperkuat pemerintahan yang mereka dukung. (bpc4)