BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Setelah lebih dari 200 hari terombang-ambing di laut, UNHCR mengatakan ada puluhan pengungsi Rohingya meninggal dunia di laut Andaman. Mereka ditolak menepi di banyak negara.
Saudi Gazette melaporkan, menurut UNHCR jumlah pengungsi Rohingya ada sekitar 330 orang. Mereka melakukan perjalanan di Cox’s Bazar, Bangladesh Selatan pada Februari lalu. Setelah berbulan-bulan dengan keputus asaan, akhirnya mereka merapat ke Pantai Utara Aceh, Indonesia.
“Ada 300 orang yang masih hidup dan 30 orang lainnya meninggal dunia di laut. Cobaan berbahaya mereka telah diperpanjang oleh keengganan kolektif negara untuk bertindak selama lebih dari enam bulan,” ujar Direktur UNHCR untuk Asia dan Pasifik, Indrika Ratwatte.
Mengutip Republika.co.id, lembaga ini melaporkan para pengungsi telah berulang kali mencoba turun ke daratan namun selama perjalanan namun tidak bergasil.
UNHCR dan lainnya telah berulang kali memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika pengungsi di laut tidak diizinkan untuk mendarat dengan cara yang aman dan bijaksana.
“Pada akhirnya, kelambanan selama enam bulan terakhir ini berakibat fatal bagi mereka,” kata Ratwatte.
Staf UNHCR di Aceh mendukung pemerintah daerah untuk menilai kebutuhan para pengungsi. Prioritas langsungnya adalah menyediakan pertolongan pertama dan perawatan medis sesuai kebutuhan.
Selain itu, semua akan dilakukan tes Covid-19 terlebih dahulu sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan di Indonesia untuk semua kedatangan. Di antara mereka yang diselamatkan, dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak. (bpc2)