BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sea-Watch International menyebutkan martabat Uni Eropa ikut tenggelam di Laut Mediterania, bersama sesosok mayat terlantar yang dibiarkan mengapung di laut tersebut.
Pada 29 Juni lalu, pesawat pengintai Sea-Watch International menemukan sesosok mayat di Laut Mediterania.
Kondisi mayat berada di perahu karet yang sudah bocor dan hampir tenggelam. Separuh dari badan mayat juga sudah tenggelam.
Sea-Watch International segera meminta bantuan pihak-pihak terkait, Uni Eropa, badan SAR Italia, Malta, dan Libya untuk menyelamatkan mayat tersebut.
Namun, tak ada satu pihak pun yang mengambil langkah menyelamatkan mayat tersebut.
“Kami telah meminta pihak berwenang untuk menyelamatkan mayat tersebut, dan menyelidiki apa yang terjadi. Namun, sudah dua minggu berjalan, tak ada yang mengambil tindakan,” ujar Koordinator Taktikal Sea-Watch Interantional, Neeske melalui di akun twitter @seawatch_intl.
Menurut Neeske, pihaknya sudah tiga kali menemukan mayat yang sama, masih berada di perahu karet yang bocor dan hampir tenggelam. Mayat tersebut masih mengapung di Laut Mediterania.
“Orang-orang ini mati karena Eropa membuat benteng pembatas diantara di sekeliling mereka,” lanjut Neeske.
Neeske juga mengatakan agar pihak berwenang bisa menyelamatkan mayat tersebut, sehingga bisa diidentifikasi. Dengan demikian, pihak keluarga dan kerabat mayat bisa diberitahu.
“Mereka berhak tahu, dan berhak berduka dengan kepergian keluarga mereka,” lanjut Neeske.
“Jika orang ini tak bisa beristirahat dengan layak dan tenggelam di Laut Mediterania, maka sedikit martabat yang tersisa di Uni Eropa juga tenggelam bersamanya,” pungkas Neeske.
Sea-Watch International juga mempertanyakan mengapa perahu karet tersebut bisa bocor, dan kemana orang-orang yang tadinya pasti berada di perahu karet tersebut. (bpc4)