Indonesia Pulangkan Warga Negara dari Myanmar

BERTUAHPOS.COM — Pemerintah Indonesia memalui Duta Besar Indonesia untuk Myanmar memfasilitasi pemulangan warga negara Indonesia ke Tanah Air, menyusul situasi yang semakin tak terkendali akibat kudeta militer yang terjadi di negara itu.
Dampak dari kudeta militer terhadap pemerintah Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditangkap dalam kudeta militer Tatmadaw yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing. Tatmadaw berdalih kudeta dilakukan untuk menjaga amanat Undang-Undang Dasar 2008 dan sengketa hasil pemilihan umum.
Kudeta militer dan aksi protes yang meluas di Myanmar memicu kekhawatiran warga Indonesia (WNI) yang berada di sana. Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Iza Fadri mengatakan pihaknya akan memfasilitas WNI yang berencana pulang di tengah kondisi yang kian memanas.
Iza mengatakan pihak kedutaan akan mengupayakan fasilitas pesawat bagi WNI yang berencana pulang ke Indonesia. “Kita juga mengimbau kepada mereka untuk mencermati situasi dan kalau memang ingin kembali [pulang], pesawat masih ada. Jadi kita mengupayakan bagi mereka yang ingin kembali,” kata Iza ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Senin, 15 Februari 2021.
Baca: Gaun Tersingkap Tak Pakai CD, Eh ‘Itu’ Blanca Nongol
Iza tak menampik jika aksi demo yang kian meluas di Myanmar bisa menjadi ancaman bagi WNI di sana. Untuk itu, ia menyarankan agar WNI yang terdampak kudeta untuk mengevakuasi diri kembali ke Indonesia.
“Kalau mereka (WNI) tidak bekerja lagi atau perusahaannya tidak ada aktivitas, dan kita ngga tahu bagaimana ekonominya dan mereka mengevaluasi dirinya untuk pulang ke Indonesia, kalau itu terjadi ke mereka,” tambahnya.
Iza mengimbau WNI di Myanmar untuk tetap tenang, tidak terlibat dalam aksi protes, mematuhi aturan yang berlaku, dan mencermati situasi serta berkomunikasi dengan pihak KBRI.
“Saya meminta mereka melakukan kluster-kluster yang terkomunikasi secara paralel ke KBRI dan itu sudah dilakukan dan contoh saat ini kita sudah mendata seluruh WNI dengan klaster-klasternya,” katanya.
Kendati demikian, Iza mengatakan jika saat ini aksi protes anti-kudeta sudah mulai mereda. Akses internet yang sempat diblokir pun berangsur-ungsur mulai pulih, kendati masih ada gangguan.
Kudeta militer terhadap pemerintah sipil telah terjadi sejak 1 Februari lalu. Pemblokiran akses internet terjadi setelah aksi protes yang diikuti berbagai lapisan masyarakat menentang kudeta terjadi di sejumlah kota di Myanmar. (bpc2)
Berita Terkini
Muhammadiyah Minta Pemerintah Lebih Sensitif Nilai Agama dalam Mengambil Kebijakan
Muhammadiyah meminta pemerintah lebih sensitif dengan masalah ahklak, norma sosial, dan nilai-nilai agama
Gelagat Golkar dan NasDem Berkoalisi, Ini Komentar PDIP
Gelagat koalisi sudah ditunjukkan oleh Partai Golkar dan NasDem sebagai langkah persiapan untuk menghadapi kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Perhatikan Lagi, Ini Lima Level Kekhusu’an Shalat Menurut Ustadz Khalid Basalamah
Dari takbir hingga salam, hanya mengkhayal, jadi tak ada pahala di shalatnya
Penggunaan QRIS di Riau Tembus 118 Ribu Marchent
QRIS yang diinisiasi oleh Bank Indonesia sejauh ini sudah berjalan di semua perbankan.
Mahfud MD Tegaskan Pemerintah Tak Alergi Kritik
Selama kritikan tersebut rasional
Harga CPO Topang Kenaikan TBS Sawit di Riau Pekan Ini
Harga minyak dunia ikut menopang harga CPO hingga berimbas pada kenaikan harga TBS sawit di Riau.
Muhammadiyah Apresiasi Pencabutan Lampiran Perpres Miras oleh Presiden Jokowi
Pencabutan ini adalah bukti bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat
Butut Dugaan Pelecehan Selebgram, Karyawan Kopi Kenangan Dirumahkan
Kasus dugaan pelecehan karyawan Kopi Kenangan Terhadap seorang selebgram.
Apa Maksud Mahfud tak Ada Masalah dengan UU ITE?
“Saya sendiri melihat kalau undang-undangnya sih tidak bermasalah sih.”
Man City 15 Poin Diatas MU, Pep: Kami Harus Tetap Tenang
Man City belum juara. Mahkota juara masih dipegang Liverpool