BERTUAHPOS.COM — Pemerintah Lebanon telah mengumumkan siaga darurat setelah terjadinya ledakan Bairut. Selain itu beberapa pejabat pelabuhan juga harus menjalani tahanan rumah dan akan diawasi ketat oleh militer.
Keputusan ini terpaksa harus diambil dalam dapat darurat yang dilaksanakan pemerintah pada 05 Agustus 2020. Sedangkan status darurat di Bairut itu akan berlangsung selama 2 pekan mendatang.
Presiden Michel Aoun menyebut bahwa ledakan ini merupakan sebuah malapetaka yang tak bisa diungkap dengan kata-kata. Dia mengutuk pihak yang bertanggung jawab atas ledakan ini.
Aoun pula menjelaskan bahwa ledakan itu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan secara tidak aman di gudang pelabuhan selama enam tahun.
“Sejak awal kami sudah meminta agar amonium nitrat dipindahkan dari pelabuhan, namun hal itu tidak pernah terlaksana dan kami tinggalkan masalah ini kepada para pakar untuk menyelidiki penyebabnya,” ujar Kepala Bea Cukai Badri Daher kepada LBCI TV, seperti dikutip dari BBC News Indonesia, Kamis, 06 Agustus 2020.
Para ahli di Universitas Sheffield di Inggris memperkirakan bahwa ledakan tersebut memiliki sekitar sepersepuluh dari kekuatan ledakan bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima Jepang selama Perang Dunia Kedua. Dan tidak diragukan lagi merupakan salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah. (bpc2)