BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hari Raya Idul Adha 1383 Hijriah bertepatan dengan 14 Mei 1962. Saat itu, lapangan Istana Merdeka dibuka untuk pelaksanaan salat id.
Masyarakat banyak yang berdatangan untuk menunaikan salat id. Presiden Soekarno dan sejumlah pejabat tinggi negara juga ikut bersama-sama melaksanakan salat id.
Suasana saat itu aman dan normal. Penjagaan juga cukup ketat.
Namun, saat rukuk, tiba-tiba terdengar teriakan, dan tak lama bunyi tembakan. Seseorang keluar dari barisan dan menembakkan pistolnya ke Presiden Soekarno.
Pelaku disebutkan bernama Bachrum, seorang pentolan DI/TII. Namun ada juga versi lain yang menyebutkan pelaku adalah orang suruhan Bachrum.
Untungnya, dua tembakan yang dilepaskan meleset mengenai Soekarno. Peluru pertama mengenai Ketua DPR, Zainul Arifin. Peluru kedua mengenai dua pengawal Soekarno, Amoen dan Soesilo. Keduanya bersama polisi pengawal lain serempak menjadi tameng bagi Soekarno.
Bachrum kemudian ditangkap dan diajukan hukuman mati. Namun Soekarno menolak menandatangani hukuman mati tersebut. (bpc4)