BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Hariz Azhar memberikan pandangannya terhadap penembakan enam orang laskar FPI oleh polisi di Tol Cikampek KM 50 pada Senin, 7 Desember 2020 dinihari.
Melalui akun instagramnya, @azharharis, Rabu 9 Desember 2020, ada beberapa poin yang disoroti Haris Azhar.
Pertama, enam orang yang meninggal ditembak merupakan sebuah tontonan kekerasan. Apapun alasannya, harus ada pertanggungjawaban secara hukum independen.
Kedua, lanjut Haris Azhar, ketidaksukaan tidak bisa membenarkan kebrutalan yang kita lakukan kepada kelompok atau orang tertentu.
“Ketidaksukaan kita kepada sebuah kelompok atau seseorang tidak bisa menjustifikasi kebrutalan kita pada kelompok atau seseorang tersebut,” tulis Haris.
Haris juga mendorong agar ada pengungkapan, pembuktian, dan disertai simulasi lapangan untuk menunjukkan alur klaim dari masing-masing pihak.
Selain itu, menurut dia, jika kasus ini tidak ada proses hukum, fakta, dan pertanggungjawaban, maka artinya negara sedang berada di poros otoritarianisme. (bpc4)