BERTUAHPOS.COM — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan kondisi ekonomi pada kwartal II tahun 2020 anjlok hingga minus 4,3-5%. Perkiraan ini tentu saja sangat jauh dari capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2020 sebesar 2,97%.
Kata Jokowi, sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia plus 5 sebelum kuartal I yang hanya tumbuh 2,97%. “Tapi di kuartal II kita sudah akan jatuh minus. Kita harus ngomong apa adanya, bisa minus 4,3% sampai mungkin (minus) 5 (persen),” ujar Jokowi, mengutip Republika.co.id.
Melorotnya angka pertumbuhan ekonomi nasional diakuinya sebagai dampak pandemi COVID-19 yang sampai kini masih belum mereda. Hal ini semakin dipersulit dengan kondisi ekonomi dunai yang juga belum pulih dan cenderung berubah-ubah.
Sekitar 3 bulan sebelum ini, Jokowi sempat menjalin komunikasi dengan managing director IMF. Dari perbincangan mereka diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan minus 2,5% dari sebelumnya di angka 3- 3,5%.
Kemudian pada sebulan berikutnya atau dua bulan yang lalu, dia kembali berkomunikasi dengan Bank Dunia. Namun ia menerima informasi prediksi pertumbuhan ekonomi global yang akan semakin tertekan yakni minus 5 persen, terus menjadi minus 6-7,6%.
“Saya ingin menyampaikan bahwa kondisinya sangat dinamjs, keposisi yang lebih sulit. Bayangkan, isinya hanya minus, minus, minus, dan minusnya itu adalah dalam posisi gede-gede seperti itu,” tambah Jokowi di Jakarta. (bpc2)