BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bursa Efek Indonesia [BEI] Kantor Perwakilan Riau mencatat terjadi penambahan signifikan terhadap investor milenial di Riau.
Per Februari 2021, total penambahan investor di Riau sebanyak 7.210, di mana 26,4% diantaranya adalah pelajar/mahasiswa atau 1.885 investor milenial.
Kepala BEI Kantor Perwakilan Riau Emon Suleman menjelaskan, minat para pelajar di Riau untuk bergabung menjadi investor di bursa efek cukup baik di tengah pandemi Covid-19.
Emon mengungkapkan, para pelajar/mahasiswa memang begitu akrab dengan digital. Di masa pandemi membuat waktu mereka di dunia digital semakin banyak.
“Mungkin di awal-awal pandemi mereka masih berselancar di dunia digital yang dia suka, tapi seperti biasanya mereka bosan dan mulai cari informasi lain, salah satunya pasar modal yang memang ketika pandemi dunia digital banjir dengan informasi pasar modal,” kata Emon kepada Bertuahpos.com, Jumat, 12 Maret 2021.
Kehadiran kaum pelajar/mahasiswa sebagai investor milenial juga tidak lepas dari hebohnya beberapa artis yang sebelumnya mencuri perhatian terkait investasi mereka di saham.
Atas dasar itu, menurut Emon, sangat mungkin memupuk rasa penasaran kaum milenial untuk mengetahui lebih jauh tentang cara-cara berinvestasi di pasar modal.
“Nah, ini mendorong milenial penasaran dan akhirnya mereka ikut dan berinvestasi,” jelasnya.
“Dan seperti yang kita tahu bahwa, pasar modal tiap hari ceritanya kan beda-beda, jadi lebih dinamis. Ini menjadi daya tarik, selain tentunya memberikan peluang keuntungan ya,” sambung Emon Sulaeman.
Seperti diketahui, BEI Kantor Perwakilan Riau mencatat 7.210 untuk investor baru per Februari 2021. Angka tersebut tumbuh 62% jika dibandingkan dengan pencapaian investor tahun 2020 sebanyak 11.654.
Jika dilihat dari pencapaian investor untuk Januari dan Februari di mana 76% adalah usia di bawah 30 tahun adalah mereka yang masuk dalam kategori milenial.
Di sisi lain, Emon Sulaeman menjelaskan, untuk nilai transaksi pun sudah Rp11,97 triliun dalam dua bulan terakhir (Januari-Februari 2021). Angka transaksi tersebut sudah mencapai 50% jika dibandingkan dengan nilai transaksi tahun 2020 yakni sebesar Rp23,7 triliun. (bpc2)