BERTUAHPOS.COM – Bank-bank sentral di Asia mungkin harus mengubah rencana mereka terkait penurunan suku bunga atau menahannya pada tahun ini, seiring dengan laju inflasi yang meningkat di Amerika Serikat (AS).
Hal ini dipicu oleh data inflasi AS yang melampaui perkiraan selama tiga bulan berturut-turut, membuat pelaku pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve AS mungkin hanya akan menurunkan suku bunga acuan sekali dalam tahun ini.
Sonal Verma, Kepala Ekonom untuk India dan Asia (kecuali Jepang) di Nomura Holdings Co., mengatakan bahwa bank-bank sentral di Asia harus mempertimbangkan perbedaan suku bunga dan risiko penguatan dolar AS yang berlangsung lebih lama, terutama dengan harga minyak yang tinggi.
Nomura memperkirakan suku bunga acuan akan turun 50 basis poin di Thailand, Indonesia, dan Filipina tahun ini, turun dari perkiraan awal sebesar 100 basis poin.
Di sisi lain, Bum Ki Son dari Barclays Bank Plc menganggap ada risiko Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan jika nilai tukar rupiah terus melemah, sementara bank sentral Filipina, Singapura, dan Malaysia kemungkinan besar akan menahan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Australia dan Selandia Baru menghadapi ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, dengan Royal Bank of Canada memperkirakan bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan menjadi bank sentral besar terakhir yang menurunkan suku bunga acuan, mungkin pada tahun 2025.***
Sumber: Bloomberg Technoz