BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Di tengah wabah Covid-19, lembaga keuangan di Asia tenggara harus memperkuat sistem keamanan dan pertahanan cyber. Sejak mewabah ini melanda, dilaporkan terjadi peningkatan jumlah transaksi online via mobile di Asia tenggara.
Jumlah transaksi secara online yang cukup tinggi ini sangat berpotensi bagi pelaku kejahatan untuk mendapat keuntungan dengan memanfaatkan teknologi.
Menurut perusahaan keamanan cyber Kaspersky peringatan ini juga sudah mereka sampaikan ke dunia perbankan dan pihak layanan keuangan.
Mereka meminta dunia perbankan mengambil pelajaran dari kasus serangan cyber yang telah menimpa Bank Bangladesh.
Apa yang terjadi, harusnya bisa menjadi peringatan bagi bank untuk memperkuat jaringan keamanan lembaga keuangan masing-masing.
Kaspersky menggarisbawahi sektor keuangan sesungguhnya dapat memanfaatkan data ancaman komprehensif untuk memperkuat sistem pertahanan mereka terhadap kelompok kejahatan siber seperti Lazarus.
Kelompok ini diduga berada di belakang serangan terhadap Bank Bangladesh yang merugikan jutaan dolar.
Kaspersky, dalam laporan sebelumnya, telah mengungkapkan bahwa sampel malware yang berkaitan dengan aktivitas Lazarus muncul di tengah lembaga keuangan, pengembang perangkat lunak kasino untuk perusahaan investasi, dan bisnis mata uang kripto di beberapa negara secara global, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. (bpc2)