BERTUAHPOS.COM – Minyak babi atau lard dikenal luas dalam dunia kuliner karena kemampuannya meningkatkan cita rasa serta tekstur makanan.
Berbeda dengan minyak nabati, lemak babi memiliki titik leleh yang lebih tinggi, membuatnya lebih stabil saat dimasak dan memberikan hasil akhir yang lebih renyah atau lembut, tergantung pada penggunaannya.
Dikutip dari laman Acorn Bluff Farms, minyak babi memiliki rasa netral yang dapat memperkaya makanan tanpa mendominasi cita rasa utama.
Dalam pembuatan pastry, lard mampu menghasilkan kulit pie yang lebih renyah, sementara saat digunakan dalam masakan berbasis daging, lemak ini menjaga kelembapan serta menambah kedalaman rasa.
Selain lard, ada beberapa istilah lain yang digunakan untuk menyebut minyak atau lemak babi di berbagai belahan dunia.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Lard
Lard merupakan istilah paling umum yang digunakan untuk menyebut lemak babi yang telah dilelehkan atau diproses. Prosesnya dilakukan dengan melelehkan lemak babi hingga cair, lalu didinginkan hingga membentuk padatan putih mirip mentega.
Dalam dunia kuliner, lard sering digunakan sebagai bahan untuk menggoreng, memanggang, atau sebagai pengganti mentega dalam pembuatan kue. Karena memiliki titik asap tinggi (sekitar 188°C), lard cocok untuk memasak dengan suhu tinggi seperti deep-frying.
Lard banyak ditemukan dalam pastry, kue, roti, serta beberapa jenis cokelat. Beberapa hidangan tradisional Eropa dan Amerika juga menggunakan lard dalam saus atau produk olahan daging seperti sosis dan pâté.
2. Fatback
Fatback adalah lapisan lemak keras yang berasal dari punggung babi. Tidak seperti lard yang sudah dilelehkan, fatback digunakan dalam bentuk padat baik dipotong, diiris, atau digiling.
Fatback sering digunakan untuk menambah kelembutan pada berbagai hidangan daging, terutama dalam pembuatan sosis dan charcuterie seperti salami dan mortadella. Lemak ini juga digunakan untuk membungkus daging panggang agar tetap juicy selama proses pemasakan.
Di Amerika Selatan, fatback kerap digoreng hingga renyah dan disajikan dengan kacang-kacangan serta sayuran seperti collard greens.
3. Lardo
Berbeda dengan fatback, lardo adalah lemak babi yang telah diawetkan dengan garam dan rempah-rempah, kemudian disimpan selama beberapa bulan hingga menghasilkan tekstur yang lebih padat serta rasa yang lebih kaya.
Dalam kuliner Italia, lardo sering diiris tipis dan disajikan sebagai antipasto, dipadukan dengan kacang, madu, atau roti. Lardo juga digunakan dalam pembuatan adonan pastry untuk meningkatkan kelembutan, serta ditambahkan ke dalam hidangan steak atau kentang untuk memberikan rasa gurih yang lebih dalam.
4. Lardon
Lardon adalah potongan kecil daging atau lemak babi yang sering digunakan dalam masakan Prancis. Biasanya dipotong dalam bentuk dadu atau batangan kecil, kemudian digoreng hingga renyah sebelum dicampurkan ke dalam hidangan.
Lardon sering digunakan dalam hidangan klasik seperti Quiche Lorraine, boeuf Bourguignon, dan coq au vin. Ketika dimasak, lardon akan mengeluarkan lemak yang memperkaya rasa masakan.
Meskipun mirip dengan pancetta, lardon tidak melalui proses pengawetan dengan rempah-rempah dan biasanya hanya dipotong serta digoreng langsung.
5. Salo
Di Ukraina dan negara-negara Eropa Timur, istilah salo digunakan untuk menyebut lemak babi yang diawetkan dengan garam dan biasanya dikonsumsi dalam bentuk irisan mentah.
Dikutip dari Atlas Obscura, salo sering disantap bersama roti gandum hitam, ditaburi merica hitam, paprika, atau bawang putih untuk menyeimbangkan rasa lemaknya yang kuat.
Salo memiliki tekstur lembut seperti mentega dengan warna putih krem yang khas. Makanan ini menjadi simbol budaya di Ukraina dan sering dikonsumsi sebagai sumber energi tinggi, terutama pada musim dingin.
6. Leaf Lard
Leaf lard merupakan jenis minyak babi yang berasal dari area sekitar ginjal dan organ dalam babi. Berbeda dari lard biasa, leaf lard memiliki tekstur lebih halus serta rasa yang lebih ringan, menjadikannya pilihan utama dalam pembuatan kue dan pastry berkualitas tinggi.
Karena menghasilkan adonan yang lebih renyah dan lembut, leaf lard lebih disukai oleh para pembuat roti dibandingkan mentega dalam pembuatan pie crust. Selain itu, leaf lard juga memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal yang lebih tinggi dibandingkan jenis lemak babi lainnya, membuatnya sedikit lebih sehat daripada jenis lemak babi lainnya.
Minyak babi memiliki banyak variasi nama tergantung pada bentuk dan cara pengolahannya. Dari lard yang umum digunakan dalam pembuatan pastry, hingga salo yang dikonsumsi mentah di Eropa Timur, setiap jenis lemak babi memiliki karakteristik serta fungsi unik dalam dunia kuliner.
Bagi yang memiliki pantangan terhadap produk ini, penting untuk memahami istilah-istilah tersebut agar lebih teliti saat memilih makanan. Sebaliknya, bagi yang tertarik dengan eksplorasi kuliner, mengenal berbagai jenis lemak babi dapat membuka wawasan baru dalam memasak.