BERTUAHPOS.COM – Bank Minyak Jelantah atau Bank Jatah (unit bisnis Karang Taruna Umban Sari di bawah Binaan PT PHR), menginisiasi program pembiayaan kuliah kepada seluruh mahasiswa di Riau lewat menabung minyak jelantah, atau minyak sisa penggorengan.
Direktur Utama Bank Jatah, M Adriyo Habibi mengatakan, program ini diharapkan dapat menjawab tantangan pembiayaan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya di perguruan tinggi.
“Lewat menabung minyak jelantah akan dikonversikan dalam bentuk rupiah. Dana ini dapat mereka gunakan untuk memenuhi keperluan mereka selama menempuh pendidikan,” katanya kepada Bertuahpos.com, Senin, 24 Juni 2024 di Pekanbaru.
Program ini hadir bermula saat Bank Jatah mengadakan pelatihan public speaking untuk kalangan mahasiswa, yang mana tiket untuk ikut dalam pelatihan ini cukup dengan menyetor 5 Kg minyak jelantah.
“Kami masuk ke kampus-kampus untuk sosialisasi. Ternyata ada banyak opsi yang muncul, dengan kata lain, mengapa cuma untuk ikut pelatihan, program ini juga bisa dikembangkan untuk membantu masalah finansial mahasiswa untuk keperluan pendidikannya,” sambungnya.
Habibi menuturkan, program biaya kuliah lewat minyak jelantah tidak tak hanya dapat menimbulkan kesadaran mahasiswa terhadap kondisi lingkungan, tapi juga bisa menjadi lebih mandiri secara finansial. Terutama selama mereka menjalani pendidikan di perguruan tinggi.
Dia menyebut, program ini sudah disosialisasikan ke beberapa kampus besar di Riau dan mendapat respon yang positif. “Sejauh ini baru Unilak yang sudah MoU. Kampus lain masih menunggu,” tuturnya.
Masing-masing kampus lewat fakultas, nantinya akan menjadi bagian dari unit bisnis Bank Jatah, yang bertugas untuk mengumpulkan minyak jelantah dari para mahasiswa.
“Kalau di Unilak itu sudah ada Bank Sampahnya. Jadi, mahasiswa dapat setor minyak jelantah ke sana. Kalau di kampus lain, mungkin lewat fakultas — yang akan menjadi unit bisnis Bank Jatah,” sebutnya.
Sosialisasi program tersebut ke para mahasiswa sejauh ini, diakui Habibi, masih belum efektif, karena bersamaan dengan libur panjang. Oleh sebab itu, saat awal semester baru, upaya sosialisasi akan lebih masif dilakukan ke kampus-kampus di Riau, khususnya di Pekanbaru.***