BERTUAHPOS.COM – Di tengah polemik enaikan harga tiket masuk Candi Borobudur, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko justru menyiapkan sandal khusus (upanat) yang diklaim dapat melindungi bagian candi dari keausan akibat beban wisatawan.
Adapun tiket masuk Borobudur menjadi Rp750.000 untuk wisatawan lokal yang naik ke puncak Borobudur, sedangkan untuk wisatawan mancanegara atau sebesar USD100. Untuk tiket masuk Borobudur dan berada di pelatarannya akan dikenakan Rp50.000. Sementara, wisatawan asing dikenakan tarif USD25.
Terkait dengan upanat, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC, Hetty Herawati mengatakan ini dilakukan untuk mendukung konservasi Candi Borobudur.
“Salah satu langkah awal membuat upanat. Upanat itu sebuah proteksi yang dimana nanti pengunjung bisa masuk ke candi itu dibekali dengan sandal khusus yang bisa melindungi candi dari keausan,” kata Hetty dikutip Rabu, (8/6/2022) dari idxchannel.
Menurutnya, sejak ada kajian mengenai upanat tersebut, pihaknya telah berkomunikasi dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB). Hetty menyebut, pembuatan sandal upanat ini, selain untuk konservasi juga untuk mendukung ekonomi kreatif di Borobudur.
Upanat ini diproduksi oleh masyarakat di desa-desa sekitar Borobudur. Saat ini baru dalam tahapan menyiapkan produksinya. Karena itu, perwakilan dari 20 desa dilatih untuk mengidentifikasi bahan-bahan pembuatan upanat tersebut.
“Kita lakukan workshop dan pelatihan yang terus menerus sampai kita mendapatkan yang memang bagus, kita ingin memberikan yang terbaik untuk pengunjung,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Pemeliharaan Candi Borobudur, Balai Konservasi Borobudur (BKB), Bramantara mengatakan, dengan kuota pengunjung yang dibatasi 1.200 orang, pihaknya menyiapkan sandal upanat dalam jumlah yang sama.
“Kalau tiket laku semua berarti sandalnya 1.200. Nanti kan berproses juga. Otomatis selama nanti lakunya (tiket) berapa ya itu yang diproduksi. Urusan marketing sebenarnya ngikuti pembelian tiket. Kalau tiket laku 100 ya sandalnya bikin 100,” tutur dia.
Sebelumnya, sandal upanat ini telah diuji coba pada Januari 2022. Uji coba ini diikuti oleh perwakilan dari Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, TWC, Balai Konservasi Borobudur , Pemkab Magelang. Selain itu, pada Maret 2022, sandal upanat juga dipakai oleh delegasi G20 Energy Transition Working Group (ETWG) yang berkunjung dan naik ke Candi Borobudur.