BERTUAHPOS.COM — Harga kontrak minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) ditutup melemah pada Jumat, 21 Maret 2025. Penurunan ini dipicu oleh dua faktor utama, yakni pelemahan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) serta melambatnya kinerja ekspor minyak sawit Malaysia.
Berdasarkan data BMD, harga kontrak berjangka CPO untuk pengiriman April 2025 turun 18 Ringgit Malaysia ke level 4.651 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak CPO untuk Mei 2025 juga melemah sebesar 22 Ringgit Malaysia menjadi 4.507 Ringgit Malaysia per ton.
Penurunan lebih dalam terjadi pada kontrak berjangka Juni 2025 yang terkoreksi 38 Ringgit Malaysia ke posisi 4.375 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak untuk Juli 2025 juga ikut tertekan, anjlok 38 Ringgit Malaysia menjadi 4.174 Ringgit Malaysia per ton. Sementara kontrak Agustus 2025 tercatat turun 38 Ringgit Malaysia menjadi 4.125 Ringgit Malaysia per ton.
Mengutip laporan Bernama, tekanan pada harga CPO dipengaruhi oleh tren pelemahan harga minyak kedelai di CBOT, yang selama ini menjadi komoditas pesaing utama minyak sawit. Selain itu, ekspor minyak sawit Malaysia yang melambat turut menambah tekanan.
Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, menyebutkan bahwa berdasarkan laporan lembaga survei kargo Intertek Testing Services (ITS), ekspor minyak sawit Malaysia turun 14,2% menjadi 629.687 ton dalam periode 1-20 Maret 2025 dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Di sisi lain, lembaga survei Societe Generale de Surveillance (SGS) juga mencatat penurunan ekspor Malaysia sebesar 6,62% menjadi 552.622 ton pada periode yang sama. Data ini menunjukkan lemahnya permintaan global yang turut membebani harga CPO.
Dengan pelemahan ini, para pelaku pasar kini menanti data perdagangan terbaru dan perkembangan harga minyak nabati lainnya, yang dapat memengaruhi arah pergerakan harga CPO dalam waktu dekat.***
Sumber: Investor.id