BERTUAHPOS.COM — Harga Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit di kontrak berjangka Bursa Malaysia Derivatives (BMD) bengkit pada Rabu, 5 Maret 2025. Hal ini dipicu semakin memanasnya ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), sehingga mempengaruhi permintaan terhadap minyak nabati global.
Mengutip laporan Bernama, Kamis, 6 Maret 2025, analis pasar minyak sawit, David Ng, menyatakan ketegangan perdagangan antara AS dan China menjadi faktor utama kenaikan harga CPO.
Dia berspekulasi bahwa penerapan tarif oleh China terhadap kedelai AS dapat mengalihkan permintaan dari kedelai ke minyak sawit. Hal ini berpotensi meningkatkan permintaan minyak sawit. “Termasuk memperkuat sentimen pasarnya,” ujar Ng.
Ia juga memperkirakan harga CPO saat ini berada pada level support di 4.280 Ringgit Malaysia per ton, dengan potensi resistance di 4.500 Ringgit Malaysia per ton.
Dengan meningkatnya ketidakpastian perdagangan global, pasar minyak sawit berpeluang mendapat dorongan lebih lanjut jika ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut terus berlanjut.
Berdasarkan data BMD, kontrak berjangka CPO untuk Maret 2025 naik 69 Ringgit Malaysia menjadi 4.669 Ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kontrak April 2025 menguat 64 Ringgit Malaysia menjadi 4.520 Ringgit Malaysia per ton.
Kenaikan harga juga terjadi pada kontrak Mei 2025 yang meningkat 68 Ringgit Malaysia menjadi 4.417 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak Juni 2025 naik 71 Ringgit Malaysia menjadi 4.322 Ringgit Malaysia per ton. Sedangkan kontrak Juli 2025 dan Agustus 2025 masing-masing menguat 71 dan 65 Ringgit Malaysia, menjadi 4.242 dan 4.189 Ringgit Malaysia per ton.***