BERTUAHPOS.COM – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, berdasarkan perhitungan di Bulog, penurunan harga beras menjadi hal yang sulit untuk direalisasikan kembali ke titik semula seperti setahun yang lalu.
Hal ini didasarkan pada sejumlah faktor yang mempengaruhi harga beras, di antaranya adalah kenaikan upah tenaga kerja yang menjadi penyebab utama dari peningkatan harga pokok produksi beras pada tahun ini.
“Sekitar 50% kenaikannya disebabkan oleh kenaikan biaya tenaga kerja,” katanya.
Selain itu, kenaikan harga juga disebabkan oleh lonjakan harga sewa lahan, yang dipengaruhi oleh penyusutan lahan untuk pertanian padi akibat transformasi lahan menjadi perumahan.
“Penyusutan lahan pertanian padi mengakibatkan penurunan ketersediaan lahan yang berdampak pada kenaikan harga sewa,” katanya.
Tidak hanya beras, harga sejumlah komoditas dunia lainnya juga diprediksi akan mengalami kenaikan tahun ini, termasuk bahan bakar, pupuk, kakao, dan minyak goreng.
Kenaikan ini jauh di atas angka pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang masih berada dalam kisaran Rp10.550 hingga Rp17.400 per kilogram.
Hal ini tentu menjadi tantangan serius bagi stabilitas ekonomi domestik, serta menimbulkan dampak sosial ekonomi yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.***