BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sakai adalah nama salah satu suku asli orang Melayu di Riau. Selain suku ini ada beberapa suku lain yang juga dianggap sebagai suku asli, seperti Suku Talang Mamak, dan Suku Duano (orang laut) di Indragiri Hilir, Riau.
Menurut para ahli kepurbakalaan Indonesia Vam Heerkeren (1955) dan Soekmono (1957), jauh sebelum ada penduduk ras Melayu di kepulauan Indonesia dan Malaysia, sudah ada penduduk penghuninya. Mereka masuk dalam golongan ras Wedoid dan Austroloid.
“Keduanya hidup dari berburu dan mengolah ramuan dari hasil hutan,” tulis Drs. Syahrial De Saputra, dan Dra. Nurbaiti Usman, M.Si dalam Kearifan Lokal yang Terkandung dalam Upacara Tradisional Kepercayaan Masyarakat Sakai-Riau-(2010). “Orang-orang Sakai sama dengan orang Kubu yang hidup di pedalaman Jambi,” menurut Lebar (1972).
“Orang-orang Sakai merupakan orang Wedoid yang bercampur dengan Minangkabau. Mereka berimigrasi sekitar abad-14 ke Riau, disekitaran Gasib, persisnya di tepi sungai Gasib, Hulu Sungai Rokan. Gasib lalu menjadi sebuah kerajaan dan kemudian dihancurkan oleh Kerajaan Aceh,” ujar Moszkowski (1908).
Warga melarikan diri ke dalam hutan di sekitar Gasib, Rokan dan Mandau, serta menyebar ke seluruh anak-anak Sungai Siak. Mereka inilah Nenek Moyang orang Sakai.
Boechary Basny (1970) pernah menanyakan langsung kepada tetua Sakai dan mantam Batin Beringin Sakai, mengenai asal usul mereka. Diketahui bahwa berasal dari Pagaruyung dan Mentawai.
“Dalam uraian mereka mengenai asal muasal orang Sakai tercakup sejarah awal mula adanya Perbatinan Lima dan Perbatinan Delapan, yang coraknya seperti dua buah moiety atau paruh masyarakat. Namun paruh masyarakat ini tidak berfungsi dalam struktur kehudupan masyarakat orang Sakai. (bpc2)