BERTUAHPOS.COM – BERTEKAD terus berkembang dan memanfaatkan segala kesempatan yang diberikan. Begitulah niat Catur Retno Utami usai dinyatakan lolos menjadi penerima beasiswa dari APRIL dan Asia Pacific Rayon (APR) untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi ke Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung.
“Syukur alhamdulillah”, ucap Retno, saat pertama kali mendengar kabar dia dinyatakan lulus semua tahapan seleksi menuju institut bergengsi khusus fesyen itu. Pemilik ‘Ino Modiste’ di Pangkalan Kerinci ini mengaku sangat mengidam-idamkan belajar lebih jauh tentang fesyen di IFI.
Retno, panggilannya, wanita kelahiran Pekanbaru, 22 tahun lalu ini, mengakui bahwa bakatnya di dunia fesyen sudah terasah sejak lama, mengalir dari sang ibu yang juga seorang penjahit.
Saat menginjak pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), minat Retno pada dunia tata busana semakin terlihat jelas. Usai menamatkan pendidikan SMP, tekad Retno untuk menjadi seorang desainer semakin bulat, dengan dukungan penuh dari orang tua, akhirnya Retno memilih untuk melanjutkan studi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Pekanbaru Jurusan Desain Fashion.
“Saat sekolah, saya sering ikut pameran-pameran dan memamerkan busana hasil buatan sendiri,” tutur Retno.
Lebih lanjut Retno menjelaskan, berbekal pengalaman yang dia dapatkan di SMK, ia sempat meniti kariernya dengan bekerja di salah satu usaha butik di Kota Pekanbaru. Setelah satu tahun bekerja, Retno mulai memberanikan diri untuk membuka usaha jahit sendiri di Kota Pangkalan Kerinci, tempat APRIL dan APR beroperasi.
APRIL dan APR berada dalam satu kawasan industri terintegrasi di Pangkalan Kerinci, Riau. APR adalah produsen serat viscose-rayon berkelanjutan terdepan di Indonesia dan APRIL adalah main supply partnernya.
Selama menjalankan usahanya sendiri di Ino Modiste, Retno telah menghasilkan berbagai karya, seperti baju kurung melayu, gaun, kebaya, blouse, seragam, kemeja, dan pesanan lainnya. Retno bersyukur, di usia mudanya, ia sudah bisa mencicil satu unit rumah dari hasil tabungannya sendiri.
Retno berbagi cerita tentang bagaimana dia pertama kali mendapatkan informasi tentang beasiswa APRIL-APR. Keinginan untuk belajar di IFI sudah lama menjadi impiannya. Dia pertama kali mengetahui tentang IFI dari salah satu kakak tingkatnya yang lebih dulu melanjutkan pendidikan di IFI.
Setelah mendapat informasi lebih lanjut di Kantor Lurah Pangkalan Kerinci Barat, dia melengkapi beberapa syarat administrasi.
“Setelah itu saya mengikuti rangkaian seleksi yang panjang dan alhamdulillah, akhirnya saya dinyatakan lulus dan akan diberangkatkan ke IFI,” sebut Retno.
Retno telah siap untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya di IFI nanti. Bahkan, begitu lulus dari IFI, Retno memiliki harapan besar untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut. Ia berencana untuk menciptakan branding pakaian ready-to-wear yang tidak hanya modern dan praktis, tetapi juga memadukan ciri khas dan motif Melayu yang kaya akan kekhasan budaya Riau.
Sama halnya dengan Retno, Khairun Rahmadani atau yang akrab disapa Irun, warga Desa Simpang Perak Jaya, Kabupaten Siak, juga menjadi penerima manfaat program beasiswa APRIL-APR. Irun awalnya tidak percaya bisa lulus seleksi dengan mengalahkan 8 kandidat calon penerima beasiswa lainnya.
Dari 10 pendaftar beasiswa, hanya 2 pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi. Irun merasa sangat bersyukur menjadi salah satu penerima dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh APRIL-APR.
“Bisa melanjutkan studi ke IFI Bandung adalah cita-cita saya sejak tamat SMK, semoga saya bisa mengharumkan dan menjaga nama baik APRIL-APR serta membalas kepercayaan ini dengan meraih prestasi,” sebut Irun, pemilik ‘Kirunscraft_’, yang bergerak di bidang desain dan fesyen.
Seperti Retno, Irun juga sudah menunjukkan minat dalam bidang tata busana sejak SMP. Di usia itu, Irun sudah terbiasa menjahit dan membuat berbagai aksesoris seperti bros, bando, dan pita hasil karyanya sendiri. Irun bahkan menjual hasil kerajinan tangannya kepada teman-temannya kala itu.
Namun, impian Irun menjadi desainer profesional sempat terhalang ketika orang tuanya menolak keinginannya melanjutkan sekolah ke SMK Jurusan Tata Busana. Namun, dengan semangat yang gigih, Irun akhirnya berhasil meyakinkan kedua orang tuanya dan mendapat restu untuk bersekolah di SMK 1 Pangkalan Kerinci.
“Setelah lulus dari SMK 1 Pangkalan Kerinci, saya sempat bekerja di beberapa butik sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Momen yang paling membanggakan bagi saya adalah ketika salah satu karya saya dikenakan oleh penyanyi dangdut Happy Asmara di sebuah konser musik,” ungkap Irun.
Irun juga pernah beberapa kali mengikuti perlombaan tata busana, salah satunya Lomba Berkain yang ditaja oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) tahun 2023 dan berhasil meraih juara 3.
Saat ini Irun masih fokus menerima orderan custom via online. Dia berharap, setelah nanti menyelesaikan studi di IFI, dia bisa membuka lapangan kerja dan bisa membuka potensi usaha batik di desanya.
Baik Irun dan Retno telah menjalani penandatanganan penyerahan beasiswa APRIL-APR batch 2 bersama tim Community Development (CD), Penghulu Kampung Simpang Perak Jaya, dan perwakilan Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat di Gedung Meeting Room CD, Pangkalan Kerinci, Pelalawan pada Senin (26/8/2024) lalu.
Keduanya resmi mendapatkan manfaat dari beasiswa yang diberikan APRIL-APR tersebut. Mulai dari biaya pendidikan, biaya hidup, dan lainnya, akan ditanggung oleh APRIL-APR.
Sebagai informasi, program beasiswa ke IFI ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas wirausaha muda lokal di Riau yang potensial di bidang pertekstilan agar menjadi pengusaha yang profesional dan mandiri serta dapat memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan dan penyerapan tenaga kerja di sekitar domisili mereka.
Penghulu Kampung Simpang Perak Jaya Abdul Musahap Siregar mengapresiasi bantuan pendidikan yang diberikan APRIL-APR. Menurutnya, pemberian beasiswa kepada salah wanita berprestasi yang merupakan warganya itu bisa menjadi peluang bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik.
“Kami juga berharap kepada anak kami, yakni Khairun Rahmadani nantinya bisa memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan yang diberikan oleh perusahaan untuk menimba ilmu dan bisa menggapai cita-cita yang diimpikan,” ucap Abdul.
Lebih lanjut Abdul juga berharap, ilmu yang didapatkan setelah menyelesaikan perkuliahan nantinya bisa dibagikan kepada masyarakat untuk menginspirasi generasi muda lainnya dalam mengembangkan potensi batik yang ada di Kampung Simpang Perak Jaya.
Sejak tahun 2022, APRIL-APR telah menjalin kerjasama dengan IFI untuk memperluas wawasan dan keterampilan di bidang fesyen kepada masyarakat lokal di wilayah operasional perusahaan.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), juga merupakan salah satu bentuk implementasi dari visi APRIL2030 dalam pilar kemajuan inklusif dan pada visi APR2030, termasuk menjadikan Provinsi Riau sebagai textile hub dengan tetap mengedepankan unsur tradisional dan keunikan Riau.
Sementara itu, Koordinator Program Pendidikan CD Vonne Kandou mengutarakan rasa bangganya kepada Catur Retno Utami dan Khairun Rahmadani yang dinyatakan lulus pada seleksi beasiswa ke IFI Bandung batch 2.
“Kita akan beri bantuan penuh kepada adik-adik penerima beasiswa, mulai dari biaya pendidikan, biaya transportasi, juga biaya hidup selama masa studi. Kami berharap dengan dukungan ini, adik-adik dapat fokus menggapai cita-cita tanpa harus khawatir mengenai kebutuhan sehari-hari,” jelas Vonne.
Proses seleksi beasiswa dilakukan secara bertahap. Pada awalnya, tim CD memberikan sosialisasi ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pemerintah desa sekitar Pangkalan Kerinci. Setelah itu, dilakukan seleksi administrasi dan wawancara oleh APR. Seleksi akhir melibatkan wawancara serta tes pembuatan sketsa desain pakaian oleh IFI.
Beasiswa dari APRIL-APR ke IFI Bandung sudah mencakup bantuan biaya pendidikan yang dicover oleh pihak IFI. Kemudian APRIL-APR mendukung dalam biaya hidup dan biaya transportasi selama program berlangsung. Setelah lulus, penerima beasiswa diharapkan akan menerapkan keterampilannya pada usaha yang sedang dijalankan dan mengeluarkan brand fashion yang dapat menjadi unggulan daerah Riau.
Dua lulusan IFI yang juga penerima beasiswa APRIL-APR, Lily Masitha Aprilliani dan Eka Lestari, kini telah merasakan manfaat luar biasa terhadap perkembangan karier mereka.
Lily, owner ‘L’MODISTE’ yang bergerak di bisnis jahitan kebaya custom, saat ini tengah bersiap membuka cabang bisnis L’MODISTE di Bekasi. Sementara untuk L’MODISTE yang ada di Riau, Lily akan tetap menjalankan dan mulai menerima orderan via online.
“Saya juga rencananya mau produksi skala kecil untuk brand ‘LILCLO’ untuk pasar daily wear,” sebutnya.
Saat ditanya manfaat yang dirasakan usai lulus dari IFI Bandung, Lily mengaku jauh lebih memahami tentang pentingnya membuat konsep untuk pembuatan koleksi busana.
“Saya juga lebih memahami desain yang sesuai syariat namun tetap stylish, serta memahami penentuan HPP (harga pokok penjualan). Selain itu, saya mendapatkan banyak relasi di bidang fesyen,” jelas Lily.
Sejauh ini, Lily juga berkesempatan mengikuti beragam event seperti fashion show di JMFW24, Eco Chic Upcycling Competition, Kelana Wastra Festival 24 yang digelar oleh BUMN, dan Fashion Show MUFFEST24.
Begitu juga dengan Eka Lestari, lulusan IFI Bandung yang merupakan warga Kabupaten Siak. Pemilik brand NEEKA ini jauh membentangkan ‘sayapnya’ dibandingkan sebelum menimba ilmu di IFI Bandung.
“Dulu nama usaha saya Eka Tailor. Setelah selesai pendidikan di IFI, saya rebranding menjadi Neeka.attire yang memproduksi fashion by custom semua jenis pakaian pria dan wanita, untuk anak-anak dan dewasa. Bentuknya berupa kebaya, seragam pesta, baju kantor, dinas, baju kepolisian, hijab dan semua jenis sesuai permintaan customer,” urainya.
“Alhamdulillah, setelah dari IFI, NEEKA semakin dikenal dan berkembang. Yang awalnya hanya by custom sekarang sudah mulai menyediakan untuk yang disewakan dengan brand Neeka.sewabaju,” beber Eka.
Eka juga berkesempatan mengikuti beragam event menarik seperti Fashion Show di JMFW 2024, Fashion Show Riau Berkain 24, Gebyar UMKM Riau 24, dan Lomba Desain Kartini Aspekraf.
Sebelumnya, Presiden Direktur APR, Basrie Kamba mengatakan program beasiswa di bidang fesyen ini hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia mitrabina, dimana APR sebagai pihak industri berkolaborasi dengan IFI, sebagai pihak akademik.
“Program beasiswa ini hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia mitrabina industri kecil dan menengah di bidang fesyen sekaligus untuk mendukung industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia. Program ini juga mendukung komitmen keberlanjutan kami, APR2030 dalam mendorong pertumbuhan inklusif melalui pemberdayaan pengusaha perempuan,” kata Basrie.***