BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Rektor II Universitas Riau (Unri), Sujianto mengatakan pihaknya sudah membentuk tim pencari fakta untuk mengusut kasus pelecehan seksual mahasiswi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP).
Menurut Sujianto, tim pencari pencari fakta ini akan dipimpin oleh orang-orang independen, yang bukan berasal dari senat Unri.
“Tim pencari fakta sudah kami bentuk, diketuai oleh orang independen,” kata Sujianto, Jumat 5 November 2021.
“Kami tidak mau melibatkan senat universitas, senat fakultas. Kami tidak mau juga melibatkan pimpinan universitas, dan tidak mau melibatkan pimpinan fakultas. Semuanya kami cari yang independen,” tambah dia.
Dilanjutkan Sujianto, tim pencari fakta ini akan mulai bekerja pada Senin pekan depan. Tim ini, kata dia, akan melakukan investigasi kepada pihak-pihak yang terkait.
Pihak universitas juga akan menjamin keselamatan korban. Korban juga tidak akan dikriminalisasi atau diintimidasi secara akademik.
“Kami akan menjamin atas keselamatan korban, kami akan jaga. Dan secara akademis, tidak ada yang melakukan kriminalisasi atau intimidasi,” pungkas dia.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial instagram @komahi_ur. Dalam unggahan terbaru, ada seorang mahasiswa jurusan Hubungan Internasional (HI) yang mengaku dilecehkan Syafri Harto.
Mahasiswi tersebut mengaku kejadian ini terjadi pada tanggal 27 Oktober 2021 lalu. Saat itu, mahasiswi ini tengah melakukan bimbingan akademis untuk keperluan menyelesaikan skripsinya.
“Saya ingin menemui bapak SH untuk melakukan bimbingan skripsi, saya melakukan bimbingan di ruangan Dekan Fisip UNRI dan hanya berdua saja. Bapak SH mengawali bimbingan yang menyinggung kehidupan personal saya. Namun beberapa kali pak SH mengerluarkan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman seperti i love you yang membuat saya terkejut,” ujar mahasiswi tersebut.
Setelah bimbingan akademis selesai, mahasiswi tersebut ingin pammit. Namun, dekan FISIP lantas melakukan pelecehan seksual secara fisik.
“Setelah bimbingan proposal, saya hendak berpamitan dan menyalim, beliau menekan bahu saya dan mendekatkan tubuhnya serta kemudian memegang kepala saya dan mencium pipi kiri dan kening saya. Saya sangat ketakutan dan menundukkan kepala. Tapi bapak SH malah mendongakkan kepala saya dan berusaha mencium bibir saya. Saya sangat terkejut dan merasa terhina,” kata korban sambil menangis.
Korban kemudian berhasil melepaskan diri dari korban dan pulang. ia mengatakan ia masih merasakan trauma atas kejadian tersebut.
Dekan FISIP Unri, Syafri Harto saat dikonfirmasi bertuahpos.com di kantornya ternyata sedang tak berada di tempat.
Kemudian, bertuahpos.com mencoba menghubungi nomor ponselnya, namun tak dijawab. Pesan singkat yang dikirimkan juga belum dibalas. (bpc4)