BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Manajer Manchester United Ralf Rangnick, mengungkap kemarahan Cristiano Ronaldo saat ditarik keluar pada laga kontra Brentford Rabu malam waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Rangnick menyatakan harus melakukan hal itu untuk kepentingan klub.
Rangnick menarik keluar Ronaldo dan Mason Greenwood pada menit ke-71 laga tersebut. Dia memasukkan Marcus Rashford dan Harry Maguire saat skuad Setan Merah telah unggul 0-2.
Usai ditarik keluar, Ronaldo memperlihatkan ekspresi tak senang dengan keputusan itu. Rangnick pun menyatakan bahwa si pemain sempat bertanya kepadanya.
“Satu-satunya reaksi yang dia lakukan adalah bertanya kepada saya, ‘Kenapa saya? Kenapa anda menarik saya keluar’. Dan saya mengatakan,’dengarkan, saya harus membuat keputusan yang terbaik untuk tim’,” kata Rangnick seperti dilansir laman resmi Manchester United, yang dikutip dari tempo.co.
“Dengarkan Cristiano, Anda berusia 36 tahun dalam kondisi sangat baik, tetapi ketika menjadi manajer, Anda akan melihat itu cari kacamata seorang manajer,” kata Rangnick.
“Tugas saya adalah membuat keputusan demi kepentingan terbaik tim dan saya harap dia juga melihat dari sudut pandang yang sama.” kata mantan pelatih RB Leipzig tersebut.
Pelatih asal Jerman itu menyatakan pergantian pemain tersebut merupakan bagian dari strateginya mengamankan kemenangan. Dia tak mau United bernasib sama seperti saat ditahan imbang Aston Villa setelah sempat unggul 2-0 terlebih dahulu pada laga sebelumnya.
“Itu situasi yang sama ketika kami bermain di Villa Park lima hari lalu. Kami unggul 2-0, dengan sisa 15 menit lagi, tentu saja kami tak boleh melakukan kesalahan yang sama lagi.” kata dia.
“Saya memutuskan untuk memainkan lima pemain belakang dengan memasukkan Maguire dan Marcus sebagai pemain sayap cepat lainnya di sisi kanan dan saya kira itu keputusan yang tepat.”
Dia pun memahami ketidakpuasan Cristiano Ronaldo atas keputusannya. Menurut dia, hal yang lumrah seorang penyerang tak senang karena digantikan. Apalagi Ronaldo belum mencetak gol.
“Dia mungkin berharap bisa tetap bermain dan mencetak gol, tetapi sangat penting bagi kami untuk menjaga kerapatan, memiliki pemain yang lebih bugar, kuat dalam adu bola atas untuk mengantisipasi situasi bola mati mereka.”
“Saat kami mencetak gol ketika, saya mengatakan kepada dia, ‘Saya paham anda ingin mencetak gol, tetapi mungkin dalam beberapa tahun ke depan ketika anda menjadi pelatih bagi diri anda sendiri, anda akan membuat keputusan yang sama’.”
(bpc2)