Soal wacana Pemilu ditunda, hanyalah ego elite politik yang mengedepankan kepentingan sendiri. Seluruh elite politik di Indonesia, harusnya taat pada konstitusi. Sebab, bangsa Indonesia memiliki sejarah Panjang tentang konflik.
BERTUAHPOS.COM — Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan penundaan Pemilu 2024, adalah pelanggaran konstitusi.
Sikap JK menandakan bahwa tak ada satupun pihak yang bisa menunda pesta demokrasi. Jika itu dilanggar, “…maka negeri ini akan ribut,” kata JK usai menghadiri Mubes IKA Unhas di Makassar pada, 4 Maret 2022.
JK meminta semua pihak berhati-hati terhadap wacana penundaan pemilu tersebut. Ia menilai bahwa isu tersebut dapat membuat negeri ini ribut dan kacau. “Memperpanjang itu tidak sesuai dengan konstitusi. Kecuali kalau konstitusinya diubah,” kata JK.
Dia juga menjelaskan bahwa konstitusi Indonesia sudah mengamanatkan Pemilu digelar lima tahun sekali. JK turut khawatir, bawah wacana penundaan Pemilu berujung masalah baru berkepanjangan, karena adanya pihak yang ingin mengedepankan kepentingan sendiri.
“Konstitusinya lima tahun sekali. Kalau tidak taat konstitusi maka negeri ini akan ribut,” ungkapnya lagi.
Jusuf Kalla berpendapat seharusnya seluruh elite politik Indonesia memilih taat pada konstitusi yang sudah diatur saat ini. Sebab, bangsa Indonesia memiliki sejarah Panjang tentang konflik.
“Kita terlalu punya konflik. Kita taat pada konstitusi. Itu saja,” ucapnya.
Sebelumnya, wacana penundaan Pemilu 2024 muncul baru-baru ini tidak lama setelah pengumuman jadwal Pemilu 2024 oleh KPU RI. Usulan menunda pemilu awalnya muncul dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Dukungan itu kemudian disusul oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. Jadi apa Anda mendukung keputusan Jusuf Kalla untuk mengkritik dan menolak keras penundaan Pemilu 2024. (bpc2)