BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Puncak hujan meteor akan terjadi pada 7 Juni 2021, Senin besok. Hujan meteor Arietid ini tidak seperti gerhana matahari cincin dan dapat dilihat di Indonesia.
Menurut ahli angkasa, hujan meteor Arietid memang selalu muncul pada awal Juni setiap tahunnya. Namun memang susah terlihat langsung karena puncak hujan meteor akan terjadi pada siang hari
Menurut laporan Express.co.uk, para atronom menyatakan bahwa puncak hujan meteor ini diperkirakan ada puluhan bintang – bintang yang akan jatuh dalam 1 jam. Bahkan mencapai 60 bintang yang akan jatuh.
Sayangnya, bintang – bintang yang hatuh itu tak bisa dilihat langsung lantaran terjadi pada siang hari. Oleh sebab itu sangat sulit untuk dilihat.
Space Weather mengatakan, jika ingin melihat beberapa Arietid, cobalah dilakukan sebelum matahari terbit. Pancaran cahayanya akan datang dari timur sekitar 45 menit sebelum munculnya matahari.
Sejauh ini belum ada yang mengetahui pasti dari mana meteor – meteor itu berasal. Namun, beberapa ahli bintang meyakini bahwa benda itu adalah serpihan – serpihan dari asteroid 1566 Icarus yang sedang berjemur, penjelasan ini agak aneh memang.
“Kemungkinan lain adalah bahwa Arietid berasal dari pecahnya komet raksasa ribuan tahun yang lalu,” kata Space Weather.
“Biasanya, penampakan meteor – meteor itu akan muncul pada dini hari di Indonesia,” kata Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging, sebagaimana dilansir dari SindoNews.com, Minggu, 6 Juni 2021.
“Tidak perlu alat bantu atau teleskop karena benda – benda jatuh dari langit itu dapat dilihat langsung dengan mata telanjang. Yang penting kondisinya gelap,” turunya.
Hujan meteor Arietid sebenarnya terjadi sejak 14 mei hingga 24 Juni 2021 mendatang. Namun akan mencapai puncaknya pada 7 Juni 2021 dengan intensitas hingga 60 meteor per menit. Sedangkan di Indonesia sendiri, intensitas hujan meteor akan berkurang jadi 20 meteor per jam. (bpc2)